Temui Pramono, Wali Kota Bekasi Minta Bangun Flyover di Kemang Pratama hingga Narogong

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Jul 2025, 17:58
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pramono Anung dan Wali Kota Bekasi Pramono Anung dan Wali Kota Bekasi (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, JakartaWali Kota Bekasi, Tri Adhianto menemui Gubernur DKI Pramono Anung di Balai Kota Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Tri mengajukan pembangunan dua flyover di wilayah Bekasi, tepatnya di kawasan Kemang Pratama dan Pasar Bantargebang, Jalan Raya Narogong.

Flyover tersebut dinilai krusial untuk mengatasi kemacetan serta mendukung kelancaran mobilisasi antara Bekasi dan Jakarta. Meskipun lokasi pembangunan berada di wilayah Jawa Barat, namun proyek tersebut akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Beliau sudah sepakat. Ada dua flyover dan ada dua rusun yang akan kita bangun di Stasiun Bekasi dan juga di Stasiun Cakung," kata Tri di Balai Kota Jakarta, Selasa, 8 Juli 2025.

Tri menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut merupakan bagian dari strategi besar untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Jakarta. Diharapkan, dengan peningkatan infrastruktur penunjang transportasi umum, masyarakat akan lebih tertarik menggunakan moda transportasi publik.

"Dalam rangka agar warga masyarakat kita ubah untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi ke DKI Jakarta. Sehingga akan mengurangi Jakarta dari macet, polusi. Sehingga nanti kegiatan perekonomian pun akan lebih besar lagi dampaknya yang akan diterima oleh

pemerintah DKI Jakarta," imbuh dia.

Pramono Anung dan Tri Adhianto Tjahyono <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung dan Tri Adhianto Tjahyono (NTVNews.id/ Adiansyah)

Meski belum membeberkan total anggaran secara rinci, Tri menyebut bahwa kebijakan pembangunan flyover sudah disetujui oleh Gubernur Pramono.  Proses pembebasan lahan ditargetkan akan dimulai pada tahun 2026, dan pekerjaan fisik flyover ditargetkan mulai berjalan pada 2027.

"Tadi udah kita bikin senario kan, mungkin 2026 kita dapet pembebasan lahan, nanti 2027 kegiatan fisiknya," terang Tri.

Ketika ditanya mengapa DKI Jakarta yang membiayai proyek infrastruktur di wilayah Bekasi yang sejatinya berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Tri menegaskan bahwa hubungan historis dan kepentingan bersama menjadi dasar keputusan ini.

Tambah Tri, alasan tersebut dikarenakan jalan berlubang hingga kemacetan diperparah sebab melintas truk bermuatan sampah dari Jakarta di Jalan Raya Narogong. Maka, harus dibangun dua flyover.

"Karena itu tadi, flyover yang kita bangun itu pun kan juga dalam rangka untuk percepatan mobilisasi kendaraan-kendaraan sampah. Sehingga tidak lagi menjadi beban buat warga masyarakat yang kemudian terlewati. Sekarang kalau bisa dibayangkan, kalau kemudian tidak dibuatkan flyover, mungkin kan terjadi kemacetan," ungkap Tri.

x|close