Ntvnews.id, Beijing - Seorang kepala sekolah taman kanak-kanak (TK) di Tiongkok ditahan setelah lebih dari 200 siswa mengalami sakit akibat dugaan keracunan. Anak-anak tersebut diduga terpapar bahan kimia berbahaya berupa timbal yang terkandung dalam pewarna makanan yang digunakan saat membuat kue kurma dan roti jagung yang mereka konsumsi.
Dilansir dari AFP, Rabu, 9 Juli 2025, penyelidikan di Taman Kanak-Kanak Peixin yang terletak di kota Tianshui menemukan bahwa sebanyak 233 anak menunjukkan kadar timbal dalam darah yang berada pada level “tidak normal.”
Dari jumlah tersebut, 201 anak memerlukan perawatan medis di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: China Larang Mode Mengemudi Satu Pedal dalam Aturan Otomotif Baru
Insiden ini menambah deretan kasus pelanggaran keamanan makanan yang pernah mencoreng reputasi Tiongkok, seperti skandal susu formula tercemar yang menyebabkan ratusan ribu bayi jatuh sakit pada 2008 dan berujung pada enam kematian.
Pemerintah kota Tianshui mulai menyelidiki kepala sekolah TK tersebut pekan lalu usai mendapat laporan tentang banyaknya siswa yang mengalami sakit.
Seorang orang tua murid yang anaknya turut terdampak mengungkapkan kepada tabloid Jimu News bahwa para siswa mengeluhkan nyeri perut, rasa mual, dan beberapa di antaranya mengalami perubahan warna pada gigi yang menjadi hitam.
Hasil pengujian terhadap makanan yang disajikan mengungkap bahwa kue kurma kukus tiga warna serta roti gulung jagung mengandung zat berbahaya melebihi batas aman.
Baca Juga: BYD Luncurkan Seagull Free Edition di China, Penjualan Global Tembus 1 Juta Unit
Sampel menunjukkan kue kurma mengandung timbal sebesar 1,052 miligram per kilogram dan roti gulung jagung sebesar 1,340 miligram per kilogram. Padahal, standar nasional Tiongkok menetapkan ambang batas timbal dalam bahan makanan seperti gandum dan tepung hanya 0,5 miligram per kilogram.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan bahwa staf dapur mencampurkan pewarna kuning dari kemasan ke dalam adonan tepung yang digunakan untuk membuat kedua makanan yang kemudian terbukti tercemar tersebut.
Menurut laporan CCTV, kepala sekolah bermarga Zhu dan seorang investor bermarga Li telah ditangkap bersama enam individu lain yang terlibat dalam insiden tersebut. CCTV juga melaporkan bahwa dua tersangka lainnya “dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu proses persidangan.”
Tim penyidik menemukan bahwa Zhu dan Li memberikan izin kepada staf dapur untuk menggunakan pigmen cat yang dibeli secara daring sebagai bahan makanan. Pewarna tersebut ternyata mengandung timbal dan memiliki label tidak layak konsumsi.