Pramono Beberkan Risiko Modifikasi Cuaca di Langit Jakarta

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengungkapkan risiko terkait dampak modifikasi cuaca di langit Jakarta.

Menurutnya, upaya ini tidak boleh dilakukan sembarangan karena berisiko memperburuk kondisi di lapangan, terutama saat intensitas hujan belum terlalu tinggi di Jakarta.

"Memang kalau dilihat selama kemarin sampai sekarang kan memang curah hujannya tidak terlalu tinggi, di Jakarta, di atas masih tinggi," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

"Jadi kalau di atas didorong kan dorongnya ke Jakarta atau ke laut. Nanti malah bebannya jadi beban Jakarta," ungkapnya.

Pramono juga menegaskan bahwa setiap rencana modifikasi cuaca selalu dilaporkan terlebih dahulu kepada Gubernur sebelum dijalankan. Meski demikian, kondisi banjir di Jakarta saat ini menurutnya sudah bisa ditangani dengan baik.

Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

"Tetapi alhamdulillah sampai dengan pagi hari ini kalau di Jakarta ya, hampir semua banjir itu bisa teratasi semuanya lah," ujar dia. 

Namun, Pramono juga mengingatkan adanya titik-titik rawan genangan seperti di kawasan Kuningan. Di wilayah tersebut, air kerap tersumbat akibat tumpukan ranting atau dahan yang menghalangi aliran air. Ia pun meminta dinas terkait untuk segera mengganti sistem saluran yang rentan tersumbat.

Terkait dengan rencana modifikasi cuaca, Pramono menyatakan bahwa saat ini Pemprov masih dalam tahap pemantauan. Mengingat cuaca ekstrem bisa berubah sewaktu-waktu, keputusan untuk melakukan rekayasa cuaca baru akan diambil jika benar-benar diperlukan.

"Ya kalau sekarang ini ya kita monitor. Karena beginilah, namanya cuaca ekstrim ini setiap waktu bisa berubah. Kalau diperlukan ya pasti kita modifikasi. Tapi untuk modifikasi kapannya nanti BPBD laporkan kepada saya, saya akan perintahkan," imbuh Pramono Anung.