Trump Ancam Mau Bom Moskow dan Beijing dalam Rekaman Suara yang Bocor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Jul 2025, 17:21
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Potret Donald Trump Potret Donald Trump (Pinterest)

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan pernah mengeluarkan ancaman akan membombardir Moskow dan Beijing jika Rusia dan China mengambil tindakan terhadap Ukraina dan Taiwan. Pernyataan itu terekam dalam sebuah audio yang bocor dan dirilis CNN, sebagaimana dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti pada Rabu, 9 Juli 2025.

Dalam rekaman tersebut, Trump terdengar tengah berbicara kepada para pendonor dalam sebuah acara penggalangan dana kampanye Pilpres 2024. Di hadapan mereka, Trump mengklaim pernah secara langsung memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang konsekuensi jika menyerang Ukraina.

“Kepada Putin saya sampaikan: ‘Kalau kamu masuk ke Ukraina, saya akan bom Moskow habis-habisan. Saya beri tahu, saya tidak punya pilihan lain.' Lalu dia bilang, 'Saya tidak percaya.' Dia bilang: 'Tidak mungkin.' Dan saya bilang, 'Mungkin,” kata Trump dalam rekaman tersebut.

Ia melanjutkan, “Lalu dia bilang lagi: 'Saya tidak percaya.' Tapi kenyataannya dia percaya saya 10 persen. Saya sudah bilang, dia percaya saya 10 persen.”

Baca Juga: Negosiasi Tarif Trump 32 Persen, Airlangga Temui 3 Pejabat Penting AS

Trump juga mengungkapkan bahwa ia memberikan peringatan serupa kepada Presiden China Xi Jinping terkait Taiwan.

“Saat saya bersama Presiden Xi dari China. Saya mengatakan hal yang sama kepada mereka, saya sampaikan, 'Kalau kalian masuk ke Taiwan, saya akan bom Beijing habis-habisan.’ Dia pikir saya gila," ujar Trump dalam audio itu.

Setelah melakukan percakapan telepon dengan Putin pada Kamis, 3 Juli 2025, Trump menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi di Ukraina, seraya menambahkan bahwa belum ada perkembangan signifikan sejauh ini.

Menanggapi pernyataan yang dilaporkan dalam rekaman tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa pemerintah Rusia memantau dengan seksama komentar Trump.

x|close