Ntvnews.id, Tapanuli Selatan - Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Yasir Ahmadi mengkalrifikasi pernyataannya yang menyebut sosok wanita di dalam mobil bareng anak kasi Propam Polres Tapsel adalah pacarnya. Yasir menegaskan jika wanita tersebut bukan pacar melainkan guru nya.
“Saya mau klarifikasi keterangan saya kemarin bahwa yang saya sampaikan itu adalah dugaan awal dan setelah didalami ternyata status wanita di dalam mobil itu adalah guru anak Kasi Propam,” ucap Yasir, Rabu 9 Juli 2025.
Yasir menjelaskan apa yang disampaikan Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Ferry Walintukan mengenai sosok wanita adalah guru anak kasi Propam tersebut sudahlah benar.
“Saya mohon maaf jika salah dalam menyampaikan yang kemarin. Jadi apa yang disampaikan Kabid humas tersebut itulah apa yang sebenarnya setelah dilakukan pendalaman dan kami menyebut itu karena dugaan awal yang kami sampaikan,” kata dia.
Sebelumnya, pada keterangan sebelumnya, AKBP Yasir membenarkan peristiwa tersebut. Dari keterangan sementara yang dia dapatkan, peristiwa itu terjadi lantaran pengendara mobil mengalami rem mendadak.
Kapolres menyatakan bahwa wanita yang terekam bersama AP di dalam mobil bukanlah gurunya, melainkan pacarnya.
Kronologi
Mobil Dinas Propam Polres Tapsel Diduga Tabrak Lari Usai Dikendarai Dua Sejoli Pelajar (IG: Fakta Indo)
Beredar video memperlihatkan mobul dinas milik Propam Polres Tapanuli Selatan diduga terlibat tabrak lari yang dikendarai sejoli pelajar di Medan. Hal tersebut menjadi viral di media sosial.
Melansir akun Instagram @fakta.indo, Senin 7 Juli 2025, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu malam kemarin di Kawasan Jalan Hj Ani Idrus, Medan.
Kejadian tersebut ketika mobil dinas milik Propam Polres Tapanuli Selatan itu menabrak. Lalu dikejar korban, setelah dilihat yang mengendarai ternyata pria yang diduga masih pelajar bersama kekasihnya.
Dalam video, terdengar suara perekam yang kesal sambil menyebut mobil itu sudah menabrak lalu kabur. Keduanya panik ketika ditanya nomor orang tua mereka dan si perempuan sempat turun dengan wajah tertutup jaket.
Menanggapi peristiwa tersebut, Polda Sumatera Utara melalui Kasubbid Penmas AKBP Siti Rohani mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan.