Jamaah Haji Diminta Aktif Cek Kesehatan Setibanya di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2025, 10:18
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Salah seorang jemaah mendapatkan pemeriksaan kesehatan akhir setibanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta (Foto: MCH 2025) Salah seorang jemaah mendapatkan pemeriksaan kesehatan akhir setibanya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta (Foto: MCH 2025) (MCH 2025 kemenag ri)

Ntvnews.id, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang, Sumatera Barat (Sumbar) meminta jamaah haji asal daerah itu untuk aktif mengecek kesehatan setibanya di tanah air terutama dalam kurun waktu 21 hari setelah kedatangan.

"Selama 21 hari sejak kedatangan jamaah haji di debarkasi, itu dalam pantauan PPIH terutama aspek kesehatannya," kata Ketua PPIH Debarkasi Padang, Edison di Kota Padang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Ketua PPIH Debarkasi Padang di sela-sela kedatangan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 15 asal Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh, Kabupaten Pasaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Solok, Solok, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, Dharmasraya, Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto.

Edison mengatakan apabila jamaah haji mengeluhkan atau mendapati adanya tanda-tanda gangguan kesehatan, maka diminta untuk sesegera mungkin melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Langkah ini ditujukan untuk memastikan setiap jamaah yang tiba di Tanah Air tidak tertular atau terjangkit penyakit seperti COVID-19 dan MERS-CoV usai menjalankan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Edison yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumbar membenarkan dalam pemantauan 21 hari kesehatan tersebut, terdapat jamaah haji yang meninggal dunia. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, umumnya jamaah yang meninggal tercatat memiliki riwayat penyakit bawaan.

Ia mengatakan serangkaian aktivitas ibadah haji yang membutuhkan tenaga ekstra serta kondisi cuaca yang panas selama di tanah suci, turut mempengaruhi penurunan kesehatan jamaah termasuk ketika tiba di Indonesia. Oleh karena itu, PPIH terus melakukan koordinasi dengan Balai Karantina Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat untuk mengontrol kesehatan jamaah.

"Dalam pemantauan kami ada jamaah yang dalam 21 hari setelah tiba di Tanah Air meninggal dunia, terakhir itu dari Kabupaten Pasaman," sebut dia.

x|close