BNPB Tambah Pesawat untuk Modifikasi Cuaca, Fokus Tekan Risiko Hujan Konfliktif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2025, 14:32
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (NTVnews)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memaparkan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk menekan potensi bencana banjir telah ditingkatkan dengan penambahan armada pesawat. Keputusan ini diambil setelah BMKG memperkirakan curah hujan intensif tidak bisa ditangani hanya dengan satu pesawat.

“Kalau untuk secara teknis nanti jumlah garam dan seterusnya mungkin akan disampaikan oleh Pak Direktur. Tetapi secara awal memang kita menyiapkan satu pesawat,” kata Abdul di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis, 10 Juli 2025.

Namun, setelah melihat intensitas hujan dan perkembangan atmosfer, armada segera ditambah. “BMKG menyampaikan kepada BNPB bahwa ini tidak mungkin dilakukan hanya dengan satu pesawat maka di hari berikutnya di hari Selasa kita sudah menyiapkan 2 pesawat,” ungkapnya.

Baca Juga: BNPB: Intensitas Hujan Turun, Operasi Modifikasi Cuaca Masuki Hari Keempat

Abdul juga menjelaskan kronologi awal operasi modifikasi cuaca dilakukan.

“Pertama kali informasi kejadian banjir ini kan tanggal 6 malam ya. Tanggal 7 pagi kita segera berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD Jawa Barat serta BPBD DKI Jakarta. Kemudian tanggal 7 pagi itu diputuskan operasi mulai dilakukan di Jakarta hanya memang pesawat baru tiba sore hari,” ucapnya.

Ia mengakui adanya keterlambatan sorti pertama akibat kondisi cuaca.

“Kami masih harus mengurus notam segala macam dan kawan-kawan mungkin tahu pertumbuhan awan itu biasanya terjadi siang sampai sore hari. Nah kita agak sedikit kehilangan momen saat itu. Terbang pesawat satu kali, begitu rencana sorti kedua hujan di Halim cukup deras sehingga agak kurang safety untuk melakukan sorti berikutnya,” jelas Abdul.

Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Tekan Risiko Banjir di Jabodetabek

Namun, setelah tambahan dua pesawat diterjunkan, hasilnya langsung terlihat.

“Baru semalam itu kita putuskan tambah 2 pesawat, alhamdulillah 2 hari kemarin Jakarta dan sekitarnya relatif aman,” katanya.

Ia menegaskan bahwa potensi hujan masih harus diwaspadai.

“Kalau teman-teman mungkin memperhatikan kondisinya memang terik, tapi kalau kondisi atmosfernya basah, penguapan juga intensif, ini justru akan berpotensi menimbulkan hujan konfliktif dari awan-awan konfliktif pada sore hari. Nah ini yang kita antisipasi,” ujar Abdul.

Abdul menambahkan bahwa wilayah utara Jawa, termasuk Jakarta, Karawang, dan Indramayu, masih menunjukkan banyak awan di radar. “Itu yang kita hambat,” pungkasnya.

 
x|close