Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya masih terus berlangsung. Hingga Kamis, 10 Juli 2025, sudah 18 sorti penerbangan dilakukan sejak awal operasi, termasuk tiga sorti pada hari ini.
“Kalau sortinya kita sudah lakukan 18 sorti. 18 sorti sampai dengan hari ini, sehari pertama. Ya, hari ini kita juga sudah melakukan 3 sorti ya penerbangan sejak dini hari tadi,” ungkap Abdul dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis, 10 Juli 2025.
Ia menjelaskan bahwa sejauh ini operasi masih berlangsung selama 24 jam penuh dan akan terus dilanjutkan berdasarkan koordinasi intensif dengan BMKG. “Bahwa sampai kapan ini tentu akan kita diskusikan. Yang pasti sampai dengan hari ini kita masih melakukan operasi 24 jam. Besok seperti apa, lusa seperti apa, kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG,” ujar Abdul.
Baca Juga: BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Tekan Risiko Banjir di Jabodetabek
Saat ini, BNPB dan BMKG menargetkan operasi OMC dilanjutkan hingga Jumat, 11 Juli 2025, namun jadwal tersebut bisa saja diperpanjang jika analisis cuaca menunjukkan potensi peningkatan curah hujan.
“Untuk sementara ini operasi ini akan kita lakukan sampai tanggal 11. Tapi tentu saja seperti tadi disampaikan oleh Pak Deputi ini sangat dinamis bergantung pada potensi pemicunya,” kata Abdul.
Baca Juga: BNPB Ungkap Pemerintah Bakal Berangkatkan 2 Pesawat ke Myanmar Berisi Delegasi Hingga Logistik
“Kalau misalkan nanti dari analisis BMKG menyebutkan bahwa mungkin masih akan terjadi eskalasi peningkatan intensitas curah hujan yang mengharuskan kita masih harus meneruskan operasi ini maka kita berkembang untuk meneruskan.” tambahnya.
Operasi modifikasi cuaca ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengantisipasi dan menekan risiko bencana hidrometeorologi basah, termasuk banjir dan tanah longsor, yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Abdul memastikan bahwa keputusan perpanjangan atau penghentian operasi akan didasarkan pada hasil pemantauan dan rekomendasi dari BMKG.