Ntvnews.id, Jakarta -Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menekankan pentingnya peran Amerika Serikat sebagai mitra utama bagi ASEAN dalam bidang pembangunan dan perdamaian yang didasarkan pada prinsip serta kepatuhan terhadap hukum internasional. Hal itu disampaikannya secara langsung kepada Menlu Amerika Serikat, Marco Rubio, dalam forum ASEAN-US Post Ministerial Conference (PMC) yang digelar di Kuala Lumpur pada Kamis, 10 Juli 2025.
“Sebagai mitra perdamaian, kemitraan kita harus tetap teguh pada prinsip. Menjunjung tinggi hukum internasional harus tetap menjadi komitmen bersama kita,” ujar Sugiono dalam pertemuan tersebut.
Dalam siaran tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang dirilis di Jakarta pada Jumat, Sugiono menegaskan bahwa konsistensi dalam menegakkan hukum internasional akan memperkuat kredibilitas nilai-nilai yang dianut bersama antara Amerika Serikat dan ASEAN. Hal tersebut, lanjutnya, juga akan menumbuhkan rasa saling percaya yang lebih kuat.
Ia juga menyoroti bahwa sebagai mitra pembangunan, hubungan kerja sama antara AS dan ASEAN telah menghasilkan berbagai capaian konkret yang bermanfaat bagi masyarakat di kedua kawasan.
“Sebagai mitra pembangunan pun, kerja sama AS-ASEAN terus menelurkan hasil-hasil produktif bagi masyarakat di kedua kawasan,” kata Menlu.
Lebih lanjut, Sugiono menyoroti penguatan hubungan bilateral antara AS dan ASEAN, yang terlihat dari pembentukan ASEAN-US Center di Washington DC pada tahun 2023 serta dukungan besar dari Kongres AS terhadap pengesahan RUU ASEAN yang bertujuan untuk mempererat kolaborasi kedua belah pihak.
“ASEAN juga mengharapkan dukungan AS terhadap perdagangan yang terbuka, adil, dan saling menguntungkan, termasuk melalui mekanisme yang sudah ada seperti Kerangka Perdagangan dan Investasi (TIFA) ASEAN-AS,” tambahnya.
Ia juga menyinggung peran penting pelajar Indonesia di Amerika Serikat yang jumlahnya kini telah melebihi 8.000 orang. Menurut Sugiono, kehadiran mereka merupakan representasi positif dari hubungan kedua negara dan juga antara AS dan ASEAN.
“Karena itu, kami mendorong kebijakan visa yang lebih inklusif dan memudahkan serta mencerminkan nilai dari investasi jangka panjang ini,” ujar Sugiono.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan kembali kepada Menlu Rubio dan delegasi Amerika Serikat perlunya tindakan nyata untuk segera mengakhiri krisis kemanusiaan yang berlangsung di Jalur Gaza akibat agresi Israel yang belum mereda.
“Indonesia terus menyerukan gencatan senjata segera, jaminan akses bantuan kemanusiaan, serta langkah konkret untuk mencapai solusi dua negara sesuai amanat PBB,” kata Sugiono.
(Sumber: Antara)