Istana Ungkap Ada Kemungkinan Prabowo Bertemu Langsung dengan Presiden AS Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jul 2025, 16:41
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (Ist)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa ada kemungkinan Presiden RI Prabowo Subianto akan bertemu secara langsung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membicarakan soal tarif impor sebesar 32 persen yang dikenakan terhadap Indonesia.

"Ada (kemungkinan rencana bertemu Trump), tapi saya belum bisa memastikan kapan," ucap Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 11 Juli 2025

Ia menjelaskan bahwa pertemuan antara kedua kepala negara tersebut masih belum ditentukan waktunya. Saat ini, Presiden Prabowo tengah menjalankan kunjungan kerja ke sejumlah negara selama dua minggu, dimulai dari Arab Saudi dan Brasil, kemudian dilanjutkan ke Belgia dan Prancis.

Baca Juga: Istana Harapkan Negosiasi Tarif Impor AS yang Dilakukan Delegasi RI Beri Hasil Terbaik

Prasetyo menambahkan bahwa tim perunding pemerintah yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ini sedang berada di Amerika Serikat untuk melaksanakan proses negosiasi.

Negosiasi tersebut bertujuan untuk meninjau ulang kebijakan tarif dari Amerika Serikat agar lebih memberikan keuntungan bagi perdagangan Indonesia.

"Ya kita berharap, kita betul-betul berharap itu Pemerintah Amerika dapat mempertimbangkan. Tapi makanya kita tunggu, mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia supaya tim negosiator dapat memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa dan negara kita," tutur Prasetyo.

Menanggapi dugaan bahwa kebijakan tarif dari AS terkait dengan keikutsertaan Indonesia di kelompok BRICS, Prasetyo menegaskan bahwa keduanya tidak saling berkaitan.

"Pengenaan tarif 32 persen itu pun kan jauh-jauh hari sebelum kita dinyatakan menjadi anggota penuh BRICS. Saya pikir enggak ada hubungannya," tegasnya.

Baca Juga: Istana: Kenaikan Tarif Impor AS Tidak Terkait Keanggotaan Indonesia di BRICS

Sebagaimana diketahui, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk tetap menerapkan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia. Keputusan ini masih mengacu pada kebijakan "tarif resiprokal" yang diumumkan sebelumnya pada bulan April, meskipun negosiasi dengan pemerintah Indonesia masih terus dilakukan secara intensif.

Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyampaikan bahwa proses negosiasi masih terbuka dan Pemerintah Indonesia masih memiliki peluang untuk memperjuangkan penyesuaian tarif tersebut agar lebih ringan.

“Makanya dari surat itu kita menganggap bahwa kita masih punya peluang untuk berdiskusi lagi. Nah, kemudian pihak AS juga menyampaikan bahwa mereka akan merespons, jadinya ini (tarif) belum final,” ujar Haryo dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.

Saat ini, Menko Airlangga memimpin langsung delegasi Indonesia di Washington DC untuk melanjutkan dialog dengan sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat, termasuk Secretary of Treasury Scott Bessent, Kepala United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer, dan Secretary of Commerce Howard Lutnick.

x|close