Jumlah Penduduk Indonesia Tembus 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jul 2025, 16:49
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/6), Abang None Jakarta Selatan membawakan tari Topeng Betawi. Saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/6), Abang None Jakarta Selatan membawakan tari Topeng Betawi. ((Antara/Bayu Pratama S))

Ntvnews.id, Jakarta - Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Hingga semester pertama tahun 2025, total populasi Indonesia tercatat mencapai 286.693.693 jiwa. Angka ini mengalami kenaikan sekitar 1,7 juta jiwa dibandingkan semester kedua tahun 2024.

Data tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan berlaku per akhir Juni 2025. Peningkatan jumlah penduduk ini mencerminkan dinamika demografi yang terus berjalan dan menjadi perhatian serius pemerintah.

Dirjen Dukcapil, Teguh Setyabudi, menyampaikan bahwa pertumbuhan penduduk yang terus terjadi menuntut kebijakan pembangunan yang terarah dan menyeluruh. Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan Desain Besar Pembangunan Kependudukan (DBPK) sebagai kerangka strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.

"Dalam konteks inilah pembangunan kependudukan menjadi kunci yang tidak bisa diabaikan apalagi penduduk Indonesia terus bertambah. Data terkini yang sebentar lagi akan kita rilis, jumlah penduduk Indonesia per semester I-2025 atau akhir Juni 2025 adalah 286.693.693 jiwa," kata Teguh dalam Peluncuran DBPK 2025-2045, Jumat, 11 Juli 2025.

Baca Juga: Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Diduga Pegawai Kemendagri, Keluarga Kenali Lewat Ciri Fisik

Teguh mengungkapkan bahwa jumlah penduduk laki-laki masih lebih banyak dibanding perempuan, dengan selisih sekitar 2,6 juta jiwa. Ia juga menegaskan bahwa DBPK akan menjadi alat penting dalam merumuskan langkah-langkah strategis pembangunan nasional berbasis data kependudukan.

"DBPK menjadi rujukan utama dalam mendukung pelaksanaan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), serta memastikan pembangunan manusia dan penduduk Indonesia diarahkan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan," ucapnya.

Dalam acara yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menekankan pentingnya data kependudukan yang akurat dalam mendukung kebijakan pemerataan pembangunan.

Baca Juga: Kemendagri Larang Ormas Gunakan Seragam Mirip Aparat, PP: Mana Ada Tentara Oranye

"Dengan data kependudukan yang tepat, kita mulai merencanakan berapa kebutuhan pangan kita, berapa sekolah harus dibangun, berapa puskesmas harus juga dikembangkan," kata Rachmat. 

"Berapa layanan-layanan lain sebagai layanan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk kita harus kita siapkan, berapa buku-buku harus dicetak, berapa dokter harus kita siapkan, berapa guru juga yang harus dikembangkan. Itu semua hanya bisa terjadi kalau kita punya data kependudukan yang baik," tambahnya.

Ia juga mendorong seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memanfaatkan data tersebut sebagai landasan utama dalam penyusunan program-program pembangunan nasional.

x|close