Ntvnews.id, Jakarta- Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap ide Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengenai pembentukan deklarasi “Piagam Masa Depan Bersama” yang bertujuan menolak dominasi satu negara atas negara lain dalam hubungan internasional.
Saya kira kita perlu mengambil peran yang penting di tengah globalisasi dan dunia yang semakin tidak menentu, terutama ketika banyak konflik dan bahkan perang maupun tindakan yang tidak menguntungkan bagi negara-negara berkembang karena ada upaya untuk meneguhkan hegemoni dari negara-negara kuat,” ujar Fadli Zon, Jumat, 11 Juli 2025 di Beijing.
Pernyataan itu disampaikan Fadli di sela pelaksanaan Dialog Peradaban Global yang juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri.
Dalam forum tersebut, tepatnya pada Kamis, 10 Juli 2025, Megawati mengusulkan agar forum internasional mendorong lahirnya Piagam Masa Depan Bersama, sebuah deklarasi yang menjadi seruan kolektif untuk membangun tatanan dunia berdasarkan rasa saling menghormati antarnegara.
Baca Juga: Menbud Fadli Zon: Pacu Jalur Resmi Tercatat Sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional
Deklarasi ini mengusung prinsip penolakan terhadap berbagai bentuk hegemoni dan eksploitasi oleh satu negara terhadap yang lain, serta menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menciptakan dunia yang adil.
“Kita berharap sebenarnya dunia kita ini seharusnya menjadi satu dunia yang bisa kita 'share' bersama untuk berkembang bersama, yang bisa untuk kemaslahatan atau kesejahteraan bersama,” tambah Fadli.
Lebih lanjut, Fadli menilai gagasan Megawati tersebut sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai posisi Indonesia sebagai kekuatan non-blok yang terbuka menjalin kerja sama dengan semua pihak.
“Saya kira kita termasuk yang selalu berdiri sebagai kekuatan non-blok. Kita tentu ingin mempunyai hubungan yang baik dengan semua, seperti yang selalu disampaikan, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit,” ungkapnya.
Baca Juga: Fadli Zon Diteriaki saat Rapat di DPR: Hentikan Pemutihan Sejarah!
Menurut penjelasan Megawati dalam sesi pleno, Piagam Masa Depan Bersama melengkapi Global Civilization Initiative yang diperkenalkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 15 Maret 2023. Deklarasi ini memuat lima prinsip universal yang dapat dianut secara global.
Kelima prinsip tersebut mencakup: di dalamnya kebebasan beragama, kebebasan ilmiah yang bertanggung jawab, dan kebebasan berekspresiasi.
Pertama Penghormatan terhadap keberagaman budaya tanpa menutup kemungkinan untuk membangun dialog lintas budaya.
Kedua Menjunjung martabat dan kebebasan manusia, termasuk di dalamnya kebebasan beragama, kebebasan ilmiah yang bertanggung jawab, dan kebebasan berekspresi.
Ketiga Pengembangan peradaban yang seimbang antara aspek material dan spiritual, dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagai landasannya.
Keempat Tanggung jawab kolektif global, baik dalam menjaga kelestarian bumi maupun dalam menciptakan perdamaian dunia lewat penyelesaian konflik secara damai.
Kelima Penolakan terhadap eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan dan segala bentuk ketidakadilan serta kekerasan.
Acara Dialog Peradaban Global yang mengangkat tema “Menjaga Keberagaman Peradaban Manusia demi Perdamaian dan Pembangunan Dunia” diselenggarakan oleh Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) dan menghadirkan sekitar 600 perwakilan dari 144 negara.
(Sumber: Antara)