Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto ikut angkat bicara terkait tewasnya Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan yang ditemukan dalam keadaan kepala dilakban pada Selasa lalu, 8 Juli 2025.
Arya Daru Pangayunan bekerja di Kemenlu dalam menangani Perlindungan WNI di luar negeri. Atas tewasnya pria berusia 39 tahun itu kini menjadi sorotan publik. Bahkan polisi pun masih terus melakukan penyelidikan dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Laptop dan Ponsel Arya Daru Pangayunan Jadi Kunci Penyelidikan Polisi
Melansir akun Instagram Satoe_Indonesia, Sabtu 12 Juli 2025, dalam unggahan tersebut, Bambang Widjojanto ikut menangani perihal kasus tewasnya Arya Daru Pangayunan dan menyebutkan adanya simbol pembungkaman.
View this post on Instagram
"Saya ingin mengatakan gini, pola pembunuhan seperti ini biasanya disebut sebagai locked-room mystery, dalam teori kriminologi. Kenapa?," kata pria yang disapa BW itu.
"Karena dia sebenarnya, locked-room mystery itu, dia sedang mengirim pesan simbolik. Jadi si pelaku itu sedang mengirim pesan simbolik," sambung dia.
Pengacara berusia 65 tahun itu mengatakan lebih lanjut bahwa dengan kondisi wajah serta mulut tertutup dengan lakban dan menurut teori kriminologi ini bisa jadi simbol pembungkaman.
"Dan pesannya kepada orang lain ya melalui korban itu yang bicara dan membocorkan informasi nih kayak gini nih. Semacam warning. Pasti diplomat tahulah," beber Bambang Widjojanto.