Anggota DPR Duga Diplomat Kemlu Dibunuh, Minta Polisi Transparan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Jul 2025, 15:13
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Diplomat Muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar kos. Diplomat Muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar kos. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota DPR RI mendorong pemerintah untuk bertindak terkait meninggalnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Diketahui, Arya ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlakban di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025 pagi.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Sarifah Sarifah Ainun Jariyah, mendesak Polri untuk membongkar tabir dari kasus ini. Ia meminta Kepolisian untuk segera mempercepat visum, mengoptimalkan pemeriksaan TKP dan forensik digital, serta berkoordinasi intensif dengan Kemlu.

“Kami mendesak kepolisian mengungkap kasus ini secara tuntas dan transparan. Korban diplomat Kemlu yang meninggal harus segera dicari sebabnya, apakah dibunuh atau tidak. Tetapi indikasinya pembunuhan. Polisi harus segera temukan pelaku dan motifnya,” ujar Sarifah, Sabtu, 12 Juli 2025.

Sementara, Anggota DPR RI Fraksi PDIP lainnya, Junico Siahaan mendorong pemerintah lebih memerhatikan hunian pejabat, termasuk hunian diplomat.

“Kita tak bisa terus menunggu tragedi demi tragedi untuk memperbaiki sistem. Pola pengamanan dan pengawasan di ruang tinggal, terutama yang dihuni oleh aparatur sipil dan pejabat publik, perlu diperhatikan lebih," kata Junico.

Legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat I itu juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Arya. Ia menyinggung sepak terjang Arya selama pengabdiannya di dunia diplomasi dan advokasi Indonesia, khususnya dalam memerangi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Kepergiannya adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi Kementerian Luar Negeri, tetapi juga bagi perjuangan Indonesia dalam isu kemanusiaan dan diplomasi global," tandasnya.

x|close