Ntvnews.id, Bogor - Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memastikan bahwa seluruh siswa Sekolah Rakyat akan menerima fasilitas berupa laptop guna menunjang sistem pembelajaran digital yang diterapkan di institusi pendidikan tersebut.
"Ada dukungan pembelajaran digital, menggunakan papan tulis digital, dan masing-masing siswa mendapatkan laptop sebagai media pembelajaran dalam learning management system (sistem manajemen pembelajaran). Untuk guru dan tenaga kependidikan, dibekali manajemen sekolah berbasis digital," ujar Gus Ipul saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 14 Juli 2025.
Ia menambahkan bahwa para guru juga telah dibekali pelatihan terkait penggunaan sistem pembelajaran berbasis digital serta modul pengajaran, demi menghemat waktu dan biaya operasional pendidikan.
"Dalam rangka learning management system ini, kami dapat suatu pemberian gratis dari Yayasan Al-Hikmah, sebuah sekolah unggulan di Surabaya, Jawa Timur, yang menyerahkan suatu modul ajar untuk seluruh guru-guru di sekolah rakyat. Terima kasih, karena ini sungguh membuat efisien buat kami dari biaya dan waktu," katanya.
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat dihadirkan sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Lembaga ini diharapkan dapat memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, serta menjamin tidak ada yang tertinggal dalam sistem pendidikan nasional.
Hingga saat ini, telah diresmikan 63 titik operasional Sekolah Rakyat di berbagai wilayah Indonesia, yang mencakup total 256 rombongan belajar (rombel), dengan jumlah siswa mencapai lebih dari 6.000 orang. Rinciannya terdiri dari tiga rombel untuk jenjang SD, 112 rombel SMP, dan 141 rombel untuk jenjang SMA.
Titik-titik tersebut tersebar di berbagai daerah, antara lain 13 lokasi di Sumatera, 34 di Pulau Jawa, tiga di Bali dan Nusa Tenggara, dua di Kalimantan, delapan di Sulawesi, dua di Maluku, dan satu di Papua.
"Nanti di akhir Juli akan mulai beroperasi 37 titik operasional, sehingga semuanya 100. Kenapa yang 37 di akhir Juli? Karena sarana dan prasarananya masih belum selesai renovasi, tetapi guru, murid, dan tenaga kependidikan sudah siap semua," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menekankan bahwa Sekolah Rakyat dirancang untuk terus mendorong dan mengembangkan minat serta potensi setiap peserta didik.
"Tidak usah khawatir anak-anakku semua. Potensi apa pun yang Anda miliki, insya Allah akan terus dikembangkan," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu.
Ia juga mencontohkan bahwa siswa yang tertarik di bidang sains akan difasilitasi untuk mengembangkan kemampuannya secara maksimal.
"Mereka yang berminat menjadi saintis tentu akan didorong penguatan dan terus kebebasan bereksperimennya," kata dia.
Lebih lanjut, Cak Imin menuturkan bahwa siswa yang ingin menjadi pengusaha pun akan diberikan pembekalan berupa pelatihan keterampilan, pengetahuan kewirausahaan, serta pelatihan mental dan karakter.
(Sumber: Antara)