Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pujian tinggi kepada Presiden Prabowo Subianto setelah tercapainya kesepakatan dalam pembicaraan tarif antara kedua negara.
Dalam perjanjian terbaru tersebut, Amerika Serikat akan memberlakukan tarif sebesar 19% atas barang-barang asal Indonesia. Sementara itu, AS memperoleh akses penuh ke pasar Indonesia tanpa hambatan tarif.
"Indonesia sangat hebat. Dia (Prabowo) adalah presiden yang hebat, sangat populer, sagat cerdas dan kuat. Kami membuat kesepakatan yang luar biasa di mana mereka membuka seluruh negara untuk berdagang dengan AS," ujar Trump.
Baca Juga: Prabowo Posting Lagi Telepon Trump Bahas Tarif: Kami Sepakat
Prabowo Telepon Trump (Instagram)
Trump menjelaskan bahwa kesepakatan dagang dengan Indonesia akan diikuti oleh kesepakatan lain sebelum tenggat waktu 1 Agustus 2025. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintahannya untuk mendorong mitra dagang menyetujui ketentuan-ketentuan yang dianggap lebih adil, dalam rangka mengurangi defisit perdagangan yang dialami AS.
Ia menambahkan bahwa garis besar kesepakatan dengan Indonesia serupa dengan perjanjian dagang yang belum lama ini dicapai bersama Vietnam. Dalam perjanjian tersebut, ekspor ke AS dikenai tarif tetap yang besarnya kira-kira dua kali lipat dari tarif saat ini sebesar 10%, dan pada saat yang sama ekspor dari AS ke Indonesia dibebaskan dari tarif.
Baca Juga: Trump Deal dengan Prabowo: RI Impor Energi USD 15 Miliar, Beli 50 Pesawat Boeing
View this post on Instagram
Sebelumnya, melalui unggahan di platform Truth Social, Presiden Trump menginformasikan bahwa Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk membeli produk energi dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat jet buatan Boeing. Namun, tidak disebutkan batas waktu tertentu untuk pelaksanaan pembelian tersebut.
Pada tahun 2024, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat tercatat hampir mencapai 40 miliar dolar AS. Meskipun Indonesia belum masuk ke dalam daftar 15 mitra dagang utama AS, tren perdagangan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Ekspor AS ke Indonesia tercatat naik sebesar 3,7% tahun lalu, sementara impor dari Indonesia ke AS meningkat sebesar 4,8%. Akibatnya, Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan barang terhadap Indonesia yang mencapai hampir 18 miliar dolar AS.