"Ini merupakan penerbangan pertama yang berhasil mengevakuasi warga negara dari Lebanon, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi konflik antara Hizbullah dan Israel," demikian tulis KUNA, sebagaimana dikutip oleh Al Arabiya.
Baca Juga: Bukan Hanya Dukung Israel, Bruno Mars Ternyata Keturunan Yahudi
Kementerian Luar Negeri Kuwait juga mengulang seruan kepada warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon. Mereka juga meminta warga yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk menunda perjalanan ke negara tersebut.
Sebelumnya, Israel telah menunjukkan persiapan untuk konflik baru dengan Hizbullah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan penempatan pasukan tambahan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Menurutnya, ancaman perang baru dapat berasal dari Hizbullah, kelompok yang didukung oleh Iran, mengingat intensifikasi serangan di wilayah tersebut.
Hizbullah sendiri telah merespons dengan menyerang Israel segera setelah meletusnya perang di Gaza pada Oktober 2023. Kelompok pro-Iran tersebut menyatakan bahwa serangan mereka akan terus berlanjut sampai tercapai gencatan senjata di Gaza.
Bulan ini, Hizbullah telah mengarahkan serangan roket dan drone terbesar mereka sejauh ini ke kota-kota dan situs militer Israel, sebagai tanggapan atas kematian komandan senior mereka dalam serangan rudal Israel.