A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Serangan China ke Taiwan Meningkat - Ntvnews.id

Serangan China ke Taiwan Meningkat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jul 2025, 07:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
China Taiwan China Taiwan (Istimewa)

Ntvnews.id, Taipei - Para peneliti dari perusahaan keamanan siber Proofpoint melaporkan adanya peningkatan kampanye peretasan berkelanjutan yang menargetkan industri semikonduktor dan analis investasi di Taiwan.  Berdasarkan analisis, kampanye spionase siber ini diduga berafiliasi dengan China.

“Kami telah melihat entitas yang sebelumnya tidak pernah kami lihat menjadi target,” ujar Mark Kelly, peneliti ancaman dari Proofpoint terkait kasus peretasan ini, dikutip dari Reuters, Jumat, 18 Juli 2025.

Kampanye peretasan yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan ini dijalankan oleh sedikitnya tiga kelompok berbeda yang berafiliasi dengan China. Aktivitas tersebut diperkirakan berlangsung sejak Maret hingga Juni dan masih terus berlanjut.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya pembatasan ekspor chip rancangan Amerika Serikat (AS) ke China, yang sebagian besar diproduksi di Taiwan. Industri chip China kini berupaya mengganti pasokan chip AS yang menipis, terutama untuk keperluan AI.

Baca Juga: AS Sebut China Miliki Rencana Serang Taiwan

Terkait hal ini, sekitar 15 hingga 20 organisasi, mulai dari bisnis kecil, analis yang bekerja di setidaknya satu bank internasional berbasis AS, hingga perusahaan global, menjadi sasaran peretasan.

Beberapa perusahaan semikonduktor besar Taiwan yang menjadi target termasuk Taiwan Semiconductor Manufacturing, MediaTek, United Microelectronics, Nanya Technology, dan RealTek Semiconductor. Aktivitas peretasan melibatkan pengiriman satu atau dua email kepada individu tertentu.

Salah satu kelompok peretas menyamar sebagai pencari kerja menggunakan akun email universitas Taiwan yang telah mereka bobol. Lewat email tersebut, mereka mengirimkan malware dalam bentuk PDF berisi URL menuju file berbahaya atau arsip yang dilindungi kata sandi.

Baca Juga: Ledakan Besar Terjadi di Mal Taiwan, 1 Tewas Belasan Luka-luka

Menanggapi temuan ini, Kedutaan Besar China di Washington menyatakan melalui email bahwa serangan siber adalah ancaman bersama yang dihadapi semua negara, termasuk China sendiri. Mereka menegaskan bahwa China menentang dan memerangi segala bentuk serangan siber.

Sementara itu, seorang perwakilan firma keamanan siber berbasis Taiwan, TeamT5, menilai bahwa peningkatan email berbahaya yang dikaitkan dengan peretas China dan menargetkan industri semikonduktor bukanlah fenomena luas atau umum.

Ia menekankan bahwa penargetan terhadap semikonduktor dan rantai pasokannya merupakan ancaman persisten yang sudah berlangsung lama dan tetap menjadi kepentingan utama bagi kelompok peretas berafiliasi China.

Kelompok-kelompok ini sering menyasar pemasok periferal atau industri terkait, seperti pada Juni lalu ketika kelompok peretas bernama “Amoeba” meluncurkan kampanye phishing terhadap perusahaan kimia, yang juga berperan penting dalam rantai pasokan semikonduktor.

x|close