A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Film Perjalanan Hidup Mohammad Natsir Akan Diproduksi DDII dan Yayasan Kapita Selekta - Ntvnews.id

Film Perjalanan Hidup Mohammad Natsir Akan Diproduksi DDII dan Yayasan Kapita Selekta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jul 2025, 15:52
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Penyerahan secara simbolis poster film kepada Erick Yusuf selaku produser eksekutif. Penyerahan secara simbolis poster film kepada Erick Yusuf selaku produser eksekutif. (ANTARA)

Ntvnews.id

, Jakarta - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bekerja sama dengan Yayasan Kapita Selekta Mohammad Natsir akan memproduksi sebuah film yang mengangkat sosok pahlawan nasional sekaligus tokoh kemerdekaan, Mohammad Natsir.

Ketua Umum DDII, Adian Husaini, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Jumat, menjelaskan bahwa film ini akan digarap oleh Erick Yusuf, seorang pendakwah kreatif yang juga merupakan pimpinan pesantren dan seniman.

Mohammad Natsir, yang dikenal dengan gelar kehormatannya Datuk Sinaro Panjang, adalah tokoh kelahiran Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Ia dikenal luas sebagai negarawan, ulama, pendidik, dan juga jurnalis yang berperan besar dalam sejarah perjuangan bangsa.

Nama Natsir tidak hanya mendapat pengakuan di dalam negeri, tetapi juga di tingkat internasional. Ia pernah menerima sejumlah penghargaan bergengsi dari luar negeri, antara lain Grand Gordon Star dari Raja Tunisia, King Faisal International Prize dari Arab Saudi, gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Lebanon, serta penghargaan kehormatan dalam bidang sastra dari Universitas Kebangsaan Malaysia dan pemikiran Islam dari Universitas Sains Malaysia.

Salah satu kontribusi terbesar Natsir adalah perannya sebagai pemimpin Fraksi Partai Masyumi di masa Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada tanggal 3 April 1950, ia menyampaikan mosi integral dalam sidang parlemen yang mendorong kembalinya bentuk negara dari RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mosi tersebut menjadi penentu dalam menyatukan kembali wilayah-wilayah Indonesia yang sempat terbagi ke dalam negara bagian di bawah sistem RIS, dan menandai langkah penting dalam perjalanan sejarah nasional.

"Natsir bukan hanya brilian dalam gagasan dan pemikirannya tentang konsep-konsep pendidikan, kenegaraan dan kebangsaan, melainkan juga sangat cemerlang dalam keteladanan baik dari sisi perkataan, sikap, perilaku, hingga perbuatan. Natsir merupakan negarawan, dai, dan guru teladan bagi bangsa," kata Adian, Jumat, 18 Juli 2025.

Di sisi lain, Erick Yusuf selaku sutradara menyampaikan bahwa mengangkat kisah besar seperti milik Mohammad Natsir ke layar lebar bukanlah tugas yang ringan. Ia menekankan perlunya akurasi sejarah serta pengemasan kisah yang estetis dan jujur.

"Film ini ingin menghadirkan kisah utuh seorang tokoh tentang keikhlasannya dalam berjuang, kesederhanaannya dalam memimpin, dan keberaniannya dalam menegakkan kebenaran meskipun harus menanggung risiko yang besar," ujar Erick.

Putri dari Mohammad Natsir, Aisyatul Asriah, juga turut memberikan kesaksian tentang figur sang ayah dalam kehidupan keluarga. Ia menggambarkan Natsir sebagai pribadi yang hangat dan mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai luhur sejak kecil.

"Sejak dini, ia senantiasa menanamkan adab dan akhlak yang mulia kepada anak-anaknya seperti kerendahan hati, kesederhanaan, kesantunan, dan kedisiplinan."

Film ini diharapkan dapat memperkenalkan kembali sosok Mohammad Natsir sebagai tokoh panutan, tidak hanya dalam konteks sejarah politik dan keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia yang penuh keteladanan.

(Sumber: Antara)

 

x|close