Ntvnews.id, Jakarta - Ratusan warga rumah susun (rusun) dari berbagai wilayah DKI Jakarta menggelar aksi damai di depan Balai Kota DKI Jakarta siang ini, Senin, 21 Juli 2025.
Pantauan NTVNews.id pukul 11.45 WIB, situasi lalu lintas (lalin) agak sedikit tersendat di depan Balai Kota, polisi pun melakukan pengaturan lalin. Setengah badan jalan tertutupi massa aksi, meski begitu kendaraan masih bisa melintas.
Ratusan warga tersebut kompak mengenakan pakaian putih. Mereka memprotes kebijakan penggolongan pelanggan air bersih PAM Jaya yang dinilai tidak adil dan merugikan warga dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di rumah susun (rusun).
Aksi tersebut dimotori Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (DPP P3RSI), diikuti sekitar 40 Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS) yang mewakili lebih dari 200 ribu pemilik, penghuni, dan penyewa rusun.
Spanduk demo depan balai kota DKI (NTVNews.id/ Adiansyah)
Banyak spanduk bertuliskan protes terbentang, salah satunya "air bersih hak asasi manusia bukan barang dagangan".
Adapun empat tuntutan rakyat rumah susun di antaranya; Cabut atau revisi Kepgub DKI Jakarta No.730/2024 tentang Tarif Air Minum PAM Jaya serta Revisi keliru pengelompokan pelanggan rumah rusun air bersih PAM Jaya dari KIII menjadi K II.
Kemudian menegaskan bahwa rusumani subsidi masuk dalam Jenis Pelanggan (K II) Rumah Susun Sederhana, bukan sebagai Rumah Susun Menengah yang selama ini diberlakukan, dan berikan subsibi air bersih PAM Jaya kepada Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berusaha di gedung-gedung komersial Golongan K III (Mal, Perkantoran, Trade Center, dan lain sebagainya).