A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Siswa Bunuh Diri Gegara Di-Bully, DPR Minta Evaluasi Kurikulum - Ntvnews.id

Siswa Bunuh Diri Gegara Di-Bully, DPR Minta Evaluasi Kurikulum

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2025, 12:12
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Lalu Hadrian Irfani  Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani Wakil Ketua Komisi X DPR (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Ntvnews.id, Jakarta - Siswa di Garut, Jawa Barat bunuh diri usai di-bully atau jadi korban perundungan. DPR RI meminta evaluasi dilakukan terhadap kurikulum pendidikan saat ini.

"Terkait kekerasan di SMA Garut ini, kami mendorong pendekatan restorative justice dan pemulihan psikososial bagi korban serta keluarga korban," ujar Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian, Selasa, 22 Juli 2025.

"Sosialisasi intens tentang bahaya bullying dan penguatan peran masyarakat, termasuk orang tua dan media, harus terus digalakkan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman," imbuhnya.

Ia juga menilai evaluasi kurikulum pendidikan perlu dilakukan. Menurut Lalu, pendidikan antikekerasan perlu diterapkan untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

"Langkah-langkah ini juga dibarengi dengan evaluasi pelaksanaan kurikulum pendidikan, untuk memastikan nilai-nilai antikekerasan dan Pancasila tertanam kuat di kalangan siswa," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti implementasi dari regulasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Lalu pun menilai perlu pembentukan dan penguatan Satgas Anti Bullying di setiap sekolah.

"Kasus kekerasan di sekolah, tentu harus ditangani dengan kolaborasi berbagai pihak, dengan KPAI dan pemerintah daerah. Pengawasan dan respons terhadap kasus kekerasan terhadap anak sekolah, harapan kita dapat dimaksimalkan dengan kerja sama itu," jelasnya.

Diketahui, buntut aksi bunuh diri membuat Kepala SMAN 6 Garut dinonaktifkan sementara.

Penonaktifan dilakukan untuk mempercepat proses pendalaman dan pemeriksaan internal. Sebab, terdapat perbedaan pendapat antara pihak orang tua dan sekolah terkait perundungan.

x|close