Ntvnews.id, Amerika - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyindir perayaan militer besar-besaran yang digelar China dalam rangka 80 tahun Victory Day pada Rabu, 3 September 2025. Ia menyinggung bahwa Amerika justru pernah membantu Beijing lepas dari penjajahan Jepang.
Lewat unggahan di Truth Social, Trump juga menyampaikan salam kepada dua tamu kehormatan yang duduk di samping Presiden Xi Jinping pada parade tersebut, yakni Kim Jong-un dan Vladimir Putin.
“Sampaikan salam hangat saya pada Vladimir Putin dan Kim Jong-un, karena kalian berkonspirasi melawan AS,” ucap Trump seperti dikutip dari Reuters.
Parade akbar itu menampilkan ribuan pasukan Tiongkok yang berbaris rapi di Lapangan Tiananmen, Beijing. Pesawat tempur, rudal balistik, serta beragam alutsista modern juga dipamerkan di hadapan sekitar 50 ribu orang yang hadir.
Meski menyindir, Trump menegaskan kepada sejumlah jurnalis di AS bahwa ia tidak melihat parade tersebut sebagai ancaman baru bagi negaranya. Ia justru menekankan bahwa hubungannya dengan Xi Jinping masih berjalan baik.
Sehari sebelum parade, Xi Jinping dalam pidatonya di KTT SCO menyinggung soal praktik bullying dari beberapa negara. Banyak pengamat menilai pernyataan itu diarahkan kepada Washington.
Selain Putin dan Kim, parade itu turut dihadiri Presiden Indonesia Prabowo Subianto. Awalnya Prabowo membatalkan kunjungan akibat kerusuhan di dalam negeri, namun akhirnya ia tetap berangkat ke Beijing pada Selasa (2/9) malam dan tiba pada Rabu dini hari.