Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil keputusan untuk menarik keanggotaan AS dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Dilansir dari Anadolu, Rabu, 23 Juli 2025, Trump menilai UNESCO mendukung isu-isu budaya dan sosial progresif yang dianggap memecah belah. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Gedung Putih, Anna Kelly, sebagaimana dilaporkan New York Post pada Selasa.
“Presiden Trump telah memutuskan untuk menarik Amerika Serikat dari UNESCO — yang mendukung isu-isu budaya dan sosial progresif, serta bersifat memecah belah, yang sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan masuk akal yang dipilih oleh rakyat Amerika pada bulan November,” ujar Kelly.
Baca Juga: Jokowi Puji Prabowo: dari Ditelepon Trump Turunkan Tarif hingga Kesepakatan Uni Eropa
Dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, mengumumkan bahwa keputusan mundur tersebut akan berlaku mulai 31 Desember tahun depan.
“Hari ini, Amerika Serikat memberi tahu Direktur Jenderal Audrey Azoulay tentang keputusan Amerika Serikat untuk mundur dari UNESCO. Keterlibatan berkelanjutan di UNESCO tidak sejalan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat,” kata Bruce.
Bruce menambahkan, penarikan diri ini akan efektif pada 31 Desember 2026, di mana hingga saat itu AS masih akan menjadi anggota penuh UNESCO.
Ia juga menjelaskan bahwa agenda "globalis dan ideologis" UNESCO dalam pembangunan internasional dinilai bertentangan dengan kebijakan luar negeri “America First.” Selain itu, Bruce menyoroti keputusan UNESCO untuk mengakui Negara Palestina, yang menurutnya "sangat bermasalah" dan dinilai memperkuat retorika anti-Israel dalam organisasi tersebut.