2 Penemuan Krusial di Kasus Kematian Arya Daru, Kunci Pintu Kost Jadi Sorotan

Ntvnews.id, Jakarta - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), masih menyisakan misteri. Jasad Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, dengan kepala dan wajah terlilit lakban.

Meski telah berlalu lebih dari sepekan sejak penemuan jasadnya pada Selasa, 8 Juli 2025 pukul 08.30 WIB, penyebab kematiannya masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh kepolisian.

Polda Metro Jaya berkomitmen mengusut tuntas kasus ini dengan pendekatan scientific investigation, atau penyelidikan berbasis bukti ilmiah. Selain itu, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) juga turut mengawasi jalannya penyidikan dan melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian.

Salah satu fokus penyelidikan yang menarik perhatian publik adalah temuan dua jenis kunci pada pintu kamar kos tempat Arya ditemukan. Berdasarkan hasil pengecekan langsung Kompolnas, pintu kamar tersebut memiliki sistem pengamanan ganda, satu berupa kunci kartu akses dari luar dan satu lagi berupa kunci slot yang hanya bisa dikunci atau dibuka dari dalam.

“Posisi kunci ini sangat krusial, di situ kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini. Karena beliaulah yang membuka pertama kali. Terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya,” kata Komisioner Kompolnas Choirul Anam kepada wartawan, Selasa, 22 Juli 2025.

Anam menegaskan bahwa kunci slot dalam kondisi terkunci saat pintu dibuka oleh penjaga kos. Ini menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana seseorang bisa keluar dari kamar jika kunci hanya bisa dibuka dari dalam?

“Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya. Waktu dibuka posisinya terkunci,” jelasnya.

Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa tidak ada orang lain yang keluar dari kamar setelah korban berada di dalam, atau setidaknya tidak ada tanda-tanda pintu dibuka dari luar setelah itu.

Temuan mencurigakan lain adalah tidak adanya kerusakan fisik di kamar korban. Kompolnas memastikan bahwa plafon kamar dan kamar mandi dalam keadaan utuh. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada usaha masuk paksa melalui atap atau ventilasi.

“Terus posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali. Mungkin itu yang penting,” ungkap Anam.

Selain itu, kondisi kasur, saluran air, serta elemen-elemen lain di kamar juga dalam keadaan normal. CCTV di sekitar lokasi pun telah diperiksa untuk memastikan kronologi pergerakan sebelum dan sesudah korban ditemukan.

“CCTV, jumlah CCTV, sebelum peristiwa sampai peristiwa jumlahnya sama,” kata Anam.

“Ini tadi kami hitung semua CCTV yang ada di dalam. Nanti kita konfirmasi ke Polda Metro, di titik mana yang paling penting diambil CCTV-nya dan berapa lama CCTV itu diambilnya. Dua menit, tiga menit, dua jam, tiga jam, satu hari, dua hari,” imbuhnya.