Ntvnews.id, Cianjur - Kementerian Kebudayaan kembali melanjutkan kegiatan penelitian sekaligus pemugaran terhadap Situs Megalitikum Gunung Padang yang terletak di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan sepuluh orang ahli dari berbagai disiplin ilmu serta seratus peneliti dari dalam negeri.
Arkeolog Ali Akbar, yang juga bertindak sebagai ketua tim dalam proyek pemugaran dan penelitian lanjutan ini, menyampaikan pada Senin bahwa para peneliti tersebut seluruhnya berasal dari Indonesia.
“Kami melakukan komunikasi dan penjadwalan dengan Kementerian Kebudayaan terkait pelaksanaan pemugaran, termasuk membuat jadwal kegiatan dan penentuan nama ahli yang dilibatkan, sedangkan pelaksanaan dimulai awal Agustus,” ungkapnya, Senin, 28 Juli 2025 kemarin.
Ali menjelaskan bahwa proyek lanjutan ini bertujuan untuk mengungkap misteri yang selama ini menyelimuti situs berbentuk piramida punden berundak, khususnya berkaitan dengan keberadaan pilar-pilar batu tegak yang tampak di permukaan tanah. Pilar-pilar ini diyakini merupakan bagian dari struktur bangunan masa lalu yang masih tersembunyi.
Pilar-pilar tersebut diperkirakan menjadi fondasi atau elemen struktural dari suatu bangunan kuno dalam situs prasejarah yang pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda, N.J. Krom, pada tahun 1914.
Baca Juga: Cianjur Dikepung Banjir
Penelitian dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali dilakukan guna mengungkap misteri di dalamnya. ANTARA/Ahmad Fikri (Antara)
“Pemugaran akan dilakukan selama tiga bulan di mana luas area yang diteliti bergantung pada hasil kajian awal seperti luas situs dan kemungkinan ada berapa lapisan budaya,” tambah Ali.
Ia juga mengungkapkan bahwa situs Gunung Padang yang membentang seluas 291.800 meter persegi ini merupakan bukti nyata akan kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban zaman dahulu, yang tercermin dari tata letak dan desain arsitekturnya yang sangat presisi.
Berdasarkan hasil ekskavasi awal, ditemukan bahwa di bawah struktur bangunan yang tampak saat ini di permukaan tanah masih terdapat bangunan lainnya. Hal ini memperlihatkan bahwa situs tersebut masih menyimpan banyak teka-teki sejarah yang belum sepenuhnya terpecahkan.
“Mulai dari diduga adanya ruangan di bawah struktur bangunan, usia struktur paling dasar, hingga hilangnya peradaban maju yang membuat situs. Kami berharap dengan dilanjutkannya penelitian dan pemugaran dapat mengungkap misteri di dalamnya,” katanya lagi.
Baca Juga: Diduga Depresi, Pria di Cianjur Loncat dari Tower
Menteri Kebudayaan Fadli Zon bakal melanjutkan penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Pendapat arkeolog tentang usia situs ini berbeda-beda. Disebutkan, situs ini lebih tua dari piramida Mesir dan Mesopotamia. (IG: Fadli Zon)
Gunung Padang merupakan situs megalitikum unik yang dibangun menggunakan batuan kekar kolom (columnar joints), yakni jenis batu langka yang disusun membentuk elemen-elemen arsitektural seperti tangga, teras, dinding, pilar, bahkan kursi.
Penelitian awal difokuskan untuk mengidentifikasi fungsi dari pilar-pilar batu tegak yang jumlahnya sekitar empat buah. Pilar yang terletak di permukaan diperkirakan berusia paling muda dan dibangun pada sekitar tahun 500 Masehi.
Lebih jauh ke bawah, pada kedalaman empat meter, ditemukan struktur bangunan yang berusia sekitar 500 tahun sebelum Masehi. Bahkan, beberapa meter lebih dalam lagi ditemukan struktur lainnya yang diperkirakan berasal dari sekitar 5.200 tahun sebelum Masehi. (Sumber : Antara)