Ntvnews.id, Jakarta - Polisi menegaskan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Namun, perhatian publik tetap tertuju pada sosok Farah perempuan yang sempat menemani Arya di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, sehari sebelum kematiannya.
Pertemuan keduanya terjadi pada Senin, 7 Juli 2025. Setelah itu, Arya diketahui menaiki taksi dan turun di kawasan Gedung Kemlu, tempat ia terakhir terlihat sebelum akhirnya ditemukan tewas di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, membenarkan bahwa Farah telah diperiksa sebagai saksi dalam penyelidikan ini.
"Sudah (diperiksa sebagai saksi)," ujar Wira dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Juli 2025.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai hubungan personal antara Arya dan Farah, Wira memilih irit bicara.
"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," katanya menolak memberikan keterangan lebih detail.
Dalam kesempatan yang sama, Wira menyampaikan bahwa hasil penyelidikan dan autopsi sejauh ini tidak mengarah pada tindak kekerasan atau dugaan kriminal.
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan penyelidik dengan melibatkan beberapa ahli, maka penyelidik menyimpulkan belum ditemukan adanya peristiwa pidana terhadap korban," ujarnya.
Meski belum ditemukan unsur pidana, polisi belum menyatakan kasus ini resmi ditutup. Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga menyampaikan bahwa Arya sempat dua kali mencoba memanjat pagar di rooftop Gedung Kemlu.
Dalam konferensi pers itu pula, sejumlah barang bukti dipamerkan di ruang Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Salah satu yang paling mencolok adalah lakban berwarna kuning dan plastik yang disebut-sebut melilit dan menutupi wajah Arya saat ditemukan.
Selain itu, polisi juga menunjukkan barang bukti lain seperti laptop, ponsel, flashdisk, alat kontrasepsi, dan pelumas. Penyidikan melibatkan 24 saksi, termasuk istri Arya dan penjaga kos yang pertama kali menemukan jenazah.
Rekaman dari 20 titik CCTV serta barang-barang pribadi milik Arya juga telah diamankan untuk dianalisis lebih lanjut. Tim penyidik turut melibatkan ahli forensik dan pihak eksternal guna menguatkan proses investigasi.