Hawaii Diterjang Tsunami Usai Gempa Dahsyat di Rusia, Warga Diminta Waspada

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 15:47
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu, 30 Juli 2025. Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu, 30 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Hawaii - Hawaii diguncang kepanikan sejak Selasa, 29 Juli 2025 setelah gelombang tsunami menghantam wilayah tersebut, menyusul gempa bumi berkekuatan besar yang mengguncang wilayah Timur Jauh Rusia. Gelombang tertinggi tercatat melebihi 5 kaki atau sekitar 1,5 meter.

Pusat Peringatan Tsunami dan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) melaporkan bahwa tsunami mencapai beberapa titik di kepulauan Hawaii, terutama di pantai utara dan tengah Pulau Maui.

Sementara di Kahului, gelombang dengan tinggi lebih dari 5 kaki menerjang garis pantai. Di sisi lain, kawasan Haleiwa di utara Pulau Oahu dilaporkan dihantam gelombang setinggi 1,2 meter. Otoritas setempat segera mengeluarkan peringatan darurat dan meminta warga untuk tidak meninggalkan rumah serta menjauhi jalanan.

"Gelombang tsunami saat ini sedang melanda Hawaii. Ambil tindakan SEKARANG!" tulis keterangan Manajemen Darurat Oahu melalui media sosial.

Meski beberapa wilayah mulai terdampak, Gubernur Hawaii, Josh Green, dalam konferensi pers yang digelar pada malam yang sama menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada gelombang besar yang menimbulkan kerusakan serius.

"Sejauh ini kami belum melihat gelombang yang berdampak, yang merupakan kelegaan besar bagi kami," kata Green.

Ia menambahkan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa, termasuk di Pulau Hawaii (Big Island) yang sempat dikhawatirkan akan terkena dampak langsung. Meski situasi cenderung stabil, Green tetap mengingatkan publik untuk tidak cepat merasa aman.

"Kami memperkirakan akan memakan waktu setidaknya dua jam hingga tiga jam, sampai kami dapat menyatakan 'semuanya aman'. Namun sejauh ini, baik-baik saja," lanjutnya.

"Kami tidak ingin siapa pun lengah, kami ingin menunggu beberapa jam lagi. Seiring gelombang semakin mengecil, itulah cara kami mengetahui bahwa kekhawatiran ini telah berakhir," ujarnya.

Sampai laporan ini disusun, tidak ada pemadaman listrik yang terjadi di wilayah terdampak, dan pemerintah belum memiliki rencana untuk memutus pasokan listrik secara preventif.

Meski bandara utama tetap dalam kondisi operasional, seluruh penerbangan dari dan menuju Maui pada Selasa malam dibatalkan. Sekitar 200 penumpang diketahui harus menginap di terminal bandara akibat pembatalan tersebut.

"Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Kami belum melihat gelombang besar. Tapi ketika air surut di Haleiwa dan kami melihat beberapa perahu terdampar di atas batu dan pasir, hal itu membuat kami berpikir ulang. Hal itu terjadi bukan tanpa alasan," ungkapnya.

x|close