Menag Cerita Ada Berkah Ramadhan di Balik Kemerdekaan RI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2025, 20:59
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menceritakan ada berkah Ramadhan dalam kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 lalu. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menceritakan ada berkah Ramadhan dalam kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 lalu. (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menceritakan ada berkah Ramadhan dalam kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 lalu. Mulanya, ia menyebut ada sejarah dibalik Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 lalu yang bertepatan dengan 9 Ramadan 1365 Hijriah pada hari Jumat.

"Bertepatan pada 17 Agustus 1945 80 tahun yang lampau bertepatan juga pada saat itu, hari Jumat sama dengan hari ini. Hari Jumat juga terjadi tahun 1364 hijriah 9 Ramadhan ini ada sejarahnya," kata Nasaruddin dalam sambutannya di Zikir dan Doa Kebangsaan 80 Tahun Indonesia Merdeka di Tugu Proklamasi, Jumat malam, 1 Agustus 2025.

Ia menyebut para pahlawan buru-buru mendeklarasikan kemerdekaan karena takut terlambat sholat Jumat.

"Buru-buru dideklarasikan naskah itu karena takut nanti bertepatan atau terlambat sholat Jumat," ungkapnya.

Baca Juga: Jadi Prioritas, 80 Persen Undangan HUT RI di Istana untuk Masyarakat

Ia menyebut karena itulah, teks proklamasi disempurnakan menjadi singkat.

"Jadi ada sejarahnya dipadatkan, belakangan baru disempurnakan dan diterjemahkan dengan narasi yang panjang karena para proklamator diingatkan bahwa hari ini hari Jumat bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Jadi ada berkah Ramadhan dalam rangka pencapaian kemerdekaan pada saat itu," imbuhnya.

Diketahui, Sekretariat Presiden menyiapkan 8.000 undangan untuk masyarakat umum yang ingin untuk hadir dalam Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

"Undangan yang akan kami sebar, sebagian besar kami alokasikan menurut arahan Bapak Presiden untuk masyarakat umum. Jadi dari 8.000 undangan atau 8.000 peserta Upacara, 80 persennya adalah masyarakat umum," kata Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Kantor Presiden.

Baca Juga: Luhut Kembali Maju Sebagai Calon Ketua Umum PB PASI

"Kita akan mengurangi jumlah pejabat-pejabat dan menambah alokasi untuk masyarakat umum. 80 persen dialokasikan untuk masyarakat umum," sambungnya.

Juri mengatakan bagi masyarakat uang ingin hadir bisa melakukan pendaftaran online melalui aplikasi Pandang Istana mulai 4 Agustus 2025 nanti.

"Oleh karena itu kami ingin menyampaikan kepada masyarakat yang ingin menghadiri acara Detik-detik Proklamasi di Istana, dapat melakukan pendaftaran online melalui aplikasi Pandang Istana yang akan dibuka pada tanggal 4 Agustus 2025," imbuhnya.

Lebih lanjut, Juri mengatakan rangkaian memperingati HUT RI ke-80 ini akan diawali dengan melakukan doa kebangsaan pada 1 Agustus 2025.

x|close