Ntvnews.id,
Kapal tersebut membawa puluhan penumpang, mayoritas berasal dari Ethiopia, dan tenggelam di lepas pantai Provinsi Abyan, wilayah selatan Yaman. Menurut keterangan sumber keamanan yang dikutip oleh Anadolu, kecelakaan terjadi saat fajar dan diduga kuat disebabkan oleh kondisi cuaca yang memburuk.
Direktur Kantor Kesehatan di Zinjibar, Abdel Qader Bajameel, mengungkapkan kepada Anadolu bahwa “jenazah 54 warga Ethiopia dan satu warga Yaman telah ditemukan.”
Ia juga menambahkan bahwa proses pencarian terhadap korban yang hilang masih terus berlangsung.
Dalam keterangannya, Bajameel menyebut bahwa “semua korban meninggal dunia telah dimakamkan.”
Sehari sebelumnya, pada Minggu, 2 Agustus 2025, Kepolisian Abyan mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya tengah menjalankan operasi penyelamatan berskala besar guna mengevakuasi para jenazah. Dalam pernyataan tersebut disebutkan, “tim penyelamat sedang melakukan operasi kemanusiaan berskala besar untuk mengevakuasi jenazah.”
Dijelaskan pula bahwa para migran tersebut menggunakan kapal milik penyelundup yang berangkat dari kawasan Tanduk Afrika, dengan tujuan untuk mencapai wilayah Yaman secara ilegal.
Sementara itu, menurut laporan dari Window, kantor berita lokal di Yaman, jenazah 25 migran Ethiopia telah dievakuasi dari pesisir kota Shaqra dan Zinjibar.
Berdasarkan data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), lebih dari 60.000 migran ilegal tiba di Yaman sepanjang tahun 2024.
Yaman sendiri menjadi jalur transit utama bagi para migran dari Tanduk Afrika, terutama dari Somalia dan Ethiopia, yang nekat menyeberangi laut demi mencapai negara-negara Teluk dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih layak, meskipun harus menghadapi risiko tinggi di perjalanan.
(Sumber: Antara)