Mantan Presiden Brasil Jadi Tahanan Rumah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2025, 14:36
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Seorang pria memegang bendera Brasil dari jendela bus saat dia ditahan setelah kamp yang didirikan oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dibubarkan di Brasilia, Brasil, (9/1/2023). Seorang pria memegang bendera Brasil dari jendela bus saat dia ditahan setelah kamp yang didirikan oleh pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dibubarkan di Brasilia, Brasil, (9/1/2023). ((Antara))

Ntvnews.id, Brasilia - Mahkamah Agung Brasil telah menjatuhkan hukuman tahanan rumah kepada mantan Presiden Jair Bolsonaro. Ia dituduh berupaya mempertahankan jabatannya setelah kalah dalam Pemilu 2022 dari Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.

Dilansir dari AFP, Selasa, 5 Agustus 2025, hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes menegaskan bahwa lembaga peradilan tidak akan membiarkan terdakwa "memperlakukannya seperti orang bodoh" karena "kekuatan politik dan ekonominya."

Sebagai konsekuensinya, Moraes memerintahkan Bolsonaro untuk mengikuti pembatasan yang ditetapkan oleh pengadilan, termasuk penempatan dalam tahanan rumah di kediamannya di ibu kota, Brasilia.

Baca Juga: Warga Brasil Murka dengan Kebijakan Trump, Hal Ini yang Dilakukan

Selain itu, hakim juga memberlakukan larangan terhadap Bolsonaro untuk menerima tamu, kecuali pengacaranya, serta tidak diperbolehkan menggunakan ponsel. Keputusan ini diperkirakan akan memicu ketegangan dengan Amerika Serikat.

Hal tersebut terjadi setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu menjatuhkan tarif tinggi terhadap Brasil serta menjatuhkan sanksi kepada hakim Moraes, dengan menyebut tindakan itu sebagai "perburuan penyihir" terhadap Bolsonaro. Trump diketahui sebagai sekutu dekat Bolsonaro.

Baca Juga: Prabowo Tinggalkan Brasil Usai Lawatan Kenegaraan

Sebagai catatan, bulan lalu Bolsonaro diperintahkan mengenakan gelang pelacak elektronik dan tidak diperbolehkan mengakses media sosial setelah dituduh mencoba mencampuri proses peradilan melalui pidato-pidato kontroversial yang disebarkan secara online oleh anak-anaknya dan para pendukungnya.

Larangan tersebut juga mencakup pelarangan pihak ketiga untuk menyebarluaskan pernyataan publiknya.

Sejumlah pendukung Bolsonaro menentang larangan pengadilan dengan menayangkan siaran langsung percakapan antara Bolsonaro dan putranya dalam aksi dukungan yang digelar di Rio de Janeiro, yang merupakan salah satu dari sejumlah aksi solidaritas serupa di berbagai wilayah Brasil.

x|close