Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menanggapi fenomena yang tengah ramai dibicarakan di media sosial, yakni rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana). Ia menyebut kemunculan istilah tersebut merupakan bentuk dorongan akibat situasi ekonomi yang masih memerlukan perbaikan.
Istilah "Rojali" dan "Rohana" menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial, yang merefleksikan respons masyarakat terhadap ketidakstabilan ekonomi dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya terus terang tidak terlalu gembira dengan istilah itu. Menurut pendapat saya, istilah itu jangan dijadikan sebagai sebuah joke atau lelucon. Itu adalah sebuah lecutan bagi kita bahwa memang masih banyak yang harus kita perjuangkan, masih banyak yang harus kita benahi," ujar Prasetyo dalam keterangannya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.
Baca Juga: Viral Istilah Rojali dan Rohana, Gara-gara Ekonomi Kian Sulit?
Ia menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 tercatat sebesar 5,12 persen, capaian tersebut belum sepenuhnya mencerminkan kondisi yang dialami oleh semua lapisan masyarakat.
Prasetyo menyatakan bahwa masih ada masyarakat yang termasuk dalam desil 1 hingga 2 atau yang hidup dalam garis kemiskinan dan kategori miskin ekstrem. Situasi inilah yang melatarbelakangi munculnya fenomena sosial dengan istilah "Rojali" dan "Rohana".
Menurutnya, kedua istilah tersebut tidak seharusnya dipandang sebagai bahan candaan, tetapi menjadi refleksi atas tantangan yang masih dihadapi oleh sebagian kelompok masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar dan berkontribusi terhadap aktivitas ekonomi.
Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Jadi Penopang Terbesar Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2025
"Bahwa masih ada kelompok saudara-saudara kita yang memang masih harus bekerja terus mendorong pertumbuhan ekonomi kita lebih optimal lagi, mendorong investasi kita lebih optimal lagi, mengurangi kebocoran-kebocoran sebagaimana yang Bapak Presiden sering sampaikan," ucap Prasetyo.
Istilah “Rojali” dan “Rohana” sendiri merupakan singkatan yang menjadi viral di media sosial. Keduanya mencerminkan situasi yang berkaitan erat dengan menurunnya daya beli masyarakat.
Rojali, atau Rombongan Jarang Beli, menggambarkan sekelompok orang yang sering datang ke pusat-pusat perbelanjaan namun jarang melakukan pembelian. Sementara itu, Rohana, atau Rombongan Hanya Nanya, merujuk pada para pengunjung yang rajin bertanya soal produk baik harga, promo, maupun fitur namun akhirnya tidak melakukan transaksi.
rojali