Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Melaka - Delegasi Indonesia yang tergabung dalam misi pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah tiba di Melaka, Malaysia, pada Minggu, 30 Juni 2024. Menumpang kapal tiga layar Angkatan Laut Republik Indonesia, KRI Dewaruci, para anggota kontingen misi budaya yang juga dikenal sebagai Laskar Rempah itu berlabuh di dermaga Tanjung Bruas, Melaka, disambut oleh parade militer Tentera Laut Diraja Malaysia dan tarian kesenian Melaka.
Misi budaya ini adalah pelayaran internasional perdana Muhibah Budaya Jalur Rempah sejak diluncurkan pada 2020 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Muhibah Budaya Jalur Rempah ini merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional di sektor kebudayaan.
“Misi budaya ini sangat penting dalam menelusuri jejak sejarah Jalur Rempah di Nusantara,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam sambutannya di hadapan tamu undangan dan warga Melaka di depan Muzium Rakyat, Banda Hilir, Kota Melaka.
Menurut Hilmar, misi pelayaran ini menjadi program istimewa untuk mendalami aspek kebudayaan yang muncul dari perkembangan sejarah Jalur Rempah di Asia Tenggara. “Melaka yang dipilih menjadi kota singgah pertama pelayaran internasional perdana juga menunjukkan pentingnya relasi Indonesia dan Malaysia dalam sejarah Jalur Rempah,” kata Hilmar.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, mengatakan misi budaya ini menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan relasi kedua negara. Apalagi Melaka menjadi kota pelabuhan internasional pertama yang disinggahi KRI Dewaruci. “Ini diharapkan bukan perhentian pertama saja, tapi menjadi sebuah awal yang baik untuk kelanjutan acara-acara kedua negara di masa mendatang,” kata Hermono.
Misi budaya yang mengusung tema utama “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu” juga akan diramaikan festival budaya di Jalan Kota, Banda Hilir, yang menjadi pusat arena wisata di Melaka. Sepanjang periode 30 Juni-3 Juli, Indonesia membuka pameran kebudayaan dan gerai-gerai kuliner makanan kaya rempah-rempah.
Hermono mengatakan misi budaya seperti Muhibah Budaya Jalur Rempah ini juga bisa menjadi pembuka kerja sama lain yang lebih besar lagi antara Indonesia dan Malaysia. “Tidak hanya budaya, tapi juga di sektor-sektor lain seperti ekonomi dan pariwisata,” kata Hermono.