Ntvnews.id, Riyadh - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, mengadakan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 19 Agustus 2025 waktu setempat.
Dilansir dari Al Arabiya, Kamis, 21 Agustus 2025, dalam percakapan itu Putin menyampaikan penjelasan kepada Putra Mahkota terkait hasil diskusinya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan terbaru. Ia juga mengapresiasi "posisi konsisten" Arab Saudi serta "peran konstruktif" Mohammed bin Salman dalam mendorong perdamaian.
Pangeran Mohammed, pada gilirannya, menegaskan kembali komitmen Riyadh untuk terus mendukung jalur diplomasi dalam menyelesaikan perselisihan internasional, sebagaimana dilaporkan SPA.
Baca Juga: Raja Arab Berikan Harapan untuk Indonesia di HUT ke-80 RI
Selain itu, kedua pemimpin juga membicarakan berbagai bidang kerja sama antara Arab Saudi dan Rusia serta upaya untuk memperkuat hubungan tersebut.
Sebelumnya, Trump dan Putin bertemu dalam KTT di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025, namun pertemuan tiga jam tersebut berakhir tanpa kesepakatan mengenai konflik Ukraina. Dalam konferensi pers bersama, keduanya hanya menyebut ada peluang kerja sama dan kemungkinan membangun kembali hubungan, tetapi tidak memberikan perkembangan terkait gencatan senjata.
Trump, yang kerap menyebut dirinya sebagai "ahli membuat kesepakatan," bahkan menyambut Putin dengan karpet merah di pangkalan udara Alaska. Kunjungan ini menjadi pertama kalinya pemimpin Rusia tersebut hadir di wilayah Barat sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Baca Juga: Erick Thohir soal Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi dan Irak: Kita Harus Perang, Fight!
Usai diskusi tiga jam dengan para ajudan masing-masing, keduanya menutup pertemuan secara mendadak di Joint Base Elmendorf-Richardson, Anchorage. Di depan awak media, mereka memberi pernyataan singkat tanpa sesi tanya jawab sesuatu yang jarang dilakukan Trump.
Trump menggambarkan pertemuannya dengan Putin sebagai "sangat produktif" dengan "banyak poin yang disetujui," meski ia tidak merinci lebih jauh.
“Hanya ada sedikit hal yang tertinggal, satu di antaranya mungkin yang paling penting,” ujar Trump tanpa menjelaskan lebih detail.