Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher, mengkritik kurangnya keamanan data rakyat yang tersimpan di Pusat Data Nasional (PDN), yang saat ini telah diretas oleh ransomware.
Menurutnya, dana yang dialokasikan untuk pemeliharaan tidak sebanding dengan upaya memperkuat keamanan PDN.
"Sungguh memprihatinkan, lembaga ini dibekali anggaran Rp 700 M dari APBN, tapi keamanan datanya lemah serta tak memiliki backup yang mumpuni," ujarnya kepada Wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.
Gedung DPR (Istimewa)
Menurutnya, salah satu yang terpengaruh dari serangan peretasan tersebut adalah informasi kesehatan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: DPR Setujui Suntikan Dana Rp1,89 Triliun Buat 17 BUMN, Simak Rinciannya
"Kenapa kita tak belajar dari pengalaman? Data kesehatan kita begitu mudah untuk dibobol hacker. Sebelumnya pada 2021 diduga data BPJS Kesehatan bocor dan diperjualbelikan di situs gelap, kemudian disusul bocornya data E-HAC dan sekarang data kesehatan di PDN juga diretas," ucap Netty.
"Selain akan mengganggu pelayanan kesehatan dalam negeri, data kesehatan yang bocor rentan disalahgunakan. Bocornya data pribadi bisa digunakan untuk mencuri password" sambunya.