Tikus Raksasa Berdasi Hebohkan Kawasan Monas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Sep 2025, 16:45
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) membawa patung tikus berdasi saat menggelar aksi pawai panjang (long march) di Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). Massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) membawa patung tikus berdasi saat menggelar aksi pawai panjang (long march) di Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar aksi long march bertajuk "Rakyat Menggugat" di kawasan luar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis, 4 September 2025.

Salah satu yang mencuri perhatian dalam demonstrasi ini adalah keberadaan replika patung tikus berdasi yang dibawa oleh peserta aksi.

Patung berwarna hitam tersebut diberi pakaian jas lengkap dengan dasi dan membawa koper, menjadikannya simbol kuat dalam aksi protes tersebut. Dengan tinggi sekitar dua meter, patung ini diposisikan di barisan terdepan massa.

Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno, dalam orasinya menyampaikan pesan tegas kepada pemerintah. "Kami ingin pemerintah menangkap seluruh koruptor dan diadili. Asetnya dikembalikan kepada negara," ujarnya.

Para peserta aksi tampak berbaris dengan rapi sambil mengangkat poster tuntutan dan mengibarkan bendera, sementara patung tikus berada di posisi depan untuk menggambarkan pesan utama aksi tersebut. Unang menjelaskan makna simbolik dari patung tersebut. "Patung tikus bagi kami menyimpulkan binatang pengerat, tikus yang memakan uang rakyat," katanya.

Baca Juga: Unjuk Rasa Makin Marak, Pemuda Katolik: Bukan Ulah Mahasiswa, Pasti Ada Dalangnya!

Dalam kesempatan yang sama, Unang juga menyampaikan sejumlah tuntutan yang dibawa oleh Gebrak kepada pemerintah. Di antaranya adalah penghentian tindakan represif oleh aparat, pembebasan para peserta aksi yang sempat ditahan, penurunan tarif pajak bagi rakyat, pengurangan harga kebutuhan pokok, serta pengesahan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.

Ia juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap nasib buruh dan petani. Menurutnya, masih terjadi ketimpangan dalam pengelolaan dana publik.

Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Unang Sunarno saat mengikuti massa aksi Gebrak di Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). <b>(ANTARA)</b> Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Unang Sunarno saat mengikuti massa aksi Gebrak di Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). (ANTARA)

"Mereka, para pejabat, menggunakan uang rakyat tidak semestinya. Banyak gajinya besarnya bisa 20, 30 kali lipat dari upah kaum buruh," ujarnya lagi.

Untuk menjaga keamanan selama aksi berlangsung, puluhan personel TNI dan Polri tampak berjaga mengelilingi kawasan aksi. Aparat juga menutup jalan menuju Istana Negara guna mengantisipasi pergerakan massa ke area vital negara. Akibatnya, lalu lintas di sekitar Jalan MH Thamrin mengalami kepadatan, meski kendaraan masih bisa melintas secara bergantian.

Sebelumnya, Gebrak melalui akun media sosial @barengwarga pada Rabu, 3 September 2025 telah mengumumkan rencana long march ke kawasan Patung Kuda. Namun, saat aksi berlangsung, massa terlihat bergerak menuju arah Istana Negara.

Pihak kepolisian yang menghadang massa akhirnya mengarahkan mereka kembali ke sekitar kawasan Monas agar unjuk rasa dapat tetap berlangsung tanpa gangguan keamanan. (Sumber: Antara)

x|close