Menjelang akhir video, Daniel berbohong dengan mengatakan bahwa ia adalah orang Palestina. Namun, ia menekankan bahwa ia adalah seorang Yahudi dan bangga dengan statusnya.
Meskipun demikian, pemilik restoran tidak menghiraukan pernyataan Daniel dan menunjukkan stiker bertuliskan "Bebaskan Palestina" di papan nama restoran beserta benderanya.
"Bebaskan Palestina. Pergilah ke neraka," kata pemilik restoran.
Melalui deskripsi video, Daniel menjelaskan bahwa pengusiran tersebut dialaminya ketika berada di jalur kereta api yang terkenal di Hanoi.
Daniel yang menyebut pemilik restoran pro-Palestina itu menilai tindakan tersebut merupakan hasil dari cuci otak.
Apalagi, menurut Daniel, pemilik restoran Vietnam dan para pendukung Palestina lainnya telah dibohongi tentang situasi di Gaza.