Penerbangan Tertunda akibat Penumpang Mabuk Bikin Gaduh Kabin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Sep 2025, 08:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi alkohol Ilustrasi alkohol (Pixabay)

Ntvnews.id, Sydney - Sebuah penerbangan Qantas dari Sydney menuju Queenstown terpaksa ditunda akibat ulah seorang penumpang mabuk yang membuat situasi kacau.

Dilansir dari New York Post, Senin, 8 September 2025, penumpang tersebut, Sheree Young (50), merupakan warga negara Selandia Baru yang hendak melakukan perjalanan pada Juli lalu.

Sebelum pesawat lepas landas, Young menenggak minuman beralkohol hingga mabuk. Ia kemudian menolak instruksi awak kabin, memaki mereka, bahkan berjoget di lorong pesawat.

Saat pesawat tengah bergerak di landasan pacu, pilot memutuskan membatalkan penerbangan dan kembali ke gerbang. Polisi Federal Australia (AFP) pun dipanggil untuk mengeluarkan Young dari pesawat. Ketika dikonfrontasi, ia sempat berdebat dan tidak kooperatif, namun akhirnya berhasil diamankan.

Baca Juga: Pilot Mabuk-mabukan, 630 Penumpang Terlantar

Young dipulangkan keesokan harinya dan kembali ke Selandia Baru. Ia kemudian hadir di pengadilan pada Rabu, menghadapi dakwaan karena tidak mematuhi instruksi keselamatan awak pesawat. Pelanggaran tersebut dapat berujung pada denda lebih dari 10.500 dolar AS atau sekitar Rp172 juta.

Selain itu, ia juga dituduh menghalangi serta melawan pejabat Persemakmuran, dengan ancaman hukuman maksimal dua tahun penjara jika terbukti bersalah.

Detektif AFP, Inspektur Pelaksana Trevor Robinson, menegaskan bahwa tindakan Young sangat berisiko bagi keselamatan penerbangan.

Baca Juga: Ngeri, Penumpang Coba Buka Pintu Pesawat Saat Lakukan Pendaratan

"Tindakan yang dituduhkan oleh perempuan ini membahayakan keselamatan dirinya, penumpang, dan awak pesawat, dan dalam kasus ini menyebabkan penundaan lepas landas, yang mengganggu semua orang di dalam pesawat," ujarnya.

"Siapa pun yang berperilaku buruk di bawah pengaruh alkohol akan dikeluarkan dari penerbangannya." tambahnya.

x|close