DPR Pertanyakan Calon Hakim Agung Diduga Plagiat Kembali Lolos Seleksi 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Sep 2025, 16:39
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Komisi III DPR menggelar rapat dengan Komisi Yudisial di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (8/9/2025). Komisi III DPR menggelar rapat dengan Komisi Yudisial di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (8/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menyoroti keberadaan seorang calon Hakim Agung yang pernah gagal dalam seleksi sebelumnya karena dugaan plagiat, namun kini kembali lolos dalam seleksi tahun 2025.

Hal itu ia sampaikan setelah melihat daftar nama calon Hakim Agung yang akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Bimantoro mengaku mengenali sosok tersebut karena pernah ikut menguji saat seleksi terdahulu.

"Ada beberapa nama calon yang saya lihat dulu pernah melakukan plagiat, kenapa harus masuk lagi dalam seleksi ini. Apa keputusan dari pada KY, sehingga tetap menolerir hal-hal seperti ini," ujar Bimantoro saat rapat dengan Komisi Yudisial (KY) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 8 September 2025.

Ia juga menambahkan bahwa kandidat tersebut sudah beberapa kali mencoba peruntungan dalam seleksi Hakim Agung namun selalu gagal. Karena itu, Bimantoro mempertanyakan kualitas serta kredibilitas Panitia Seleksi (Pansel) KY.

Baca Juga: Komisi III DPR Fit and Proper Test Calon Hakim Agung

"Kita di sini tidak ada masalah personal, tapi yang kita pertanyakan adalah akuntabel dan kualitas serta kredibilitas, yang telah dilakukan oleh KY, sehingga apa penjelasannya kenapa ini bisa dilakukan secara terus-menerus dan setiap fit proper ini masih ada aja orangnya," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua KY Amzulian Rifai menjelaskan bahwa persoalan yang sebelumnya disebut plagiat sebenarnya bukanlah plagiarisme, melainkan kandidat mengutip karya sendiri saat tes.

Hal itu, menurutnya, masih dapat diperdebatkan.

Ia juga menegaskan tidak ada aturan yang melarang peserta yang pernah gagal untuk kembali mendaftar seleksi. Namun, Amzulian memastikan kandidat yang tidak layak tetap tidak akan lolos pada tahap berikutnya.

"Kami yakinkan, kami pastikan orang yang tidak layak, pasti tidak lulus juga pada tes berikutnya, saya yakinkan itu," kata Amzulian.

(Sumber: Antara)

x|close