A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Airlangga: Implementasi Tarif Impor dengan AS Masih Dibahas - Ntvnews.id

Airlangga: Implementasi Tarif Impor dengan AS Masih Dibahas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Sep 2025, 23:30
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tim negosiasi Indonesia masih membahas implementasi perjanjian tarif impor dengan Amerika Serikat di Washington D. C. Ia menekankan perlu adanya kesepakatan antarnegara sebelum aturan itu resmi diberlakukan.

"Masih ada implementing agreement yang sedang dalam pembahasan. Jadi, tim sedang berada di Washington. Harus ada semacam perjanjian antarnegara," kata Airlangga menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, 9 September 2025.

Airlangga menjelaskan bahwa besaran tarif telah disepakati oleh kedua negara, yakni sebesar 19 persen. Namun, untuk sejumlah sektor tertentu—terutama produk yang tidak diproduksi di Amerika Serikat—besaran tarifnya berbeda.

Baca Juga: Presiden Nepal Serukan Persatuan Nasional Usai Demo Berdarah dan Mundurnya PM Oli

"Masih ada persiapan, karena sedang dimintakan juga peraturan dari Presiden, dari sini," sambung Airlangga.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menetapkan tarif impor resiprokal bagi Indonesia sebesar 32 persen, yang kemudian turun menjadi 19 persen setelah proses negosiasi. Finalisasi tarif ini terjadi melalui sambungan telepon antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, serta didukung lobi langsung tim Indonesia yang dipimpin Airlangga ke AS.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia berkomitmen membeli produk energi Amerika senilai 15 miliar dolar AS, produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit pesawat Boeing baru, mayoritas tipe Boeing 777.

Terkait negosiasi tersebut, Presiden Prabowo mengungkapkan pembicaraannya dengan Trump berlangsung cukup alot. "Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati," kata Presiden Prabowo di Jakarta pada 16 Juli 2025.

Baca Juga: Israel Klaim Serang Qatar untuk Buhuh Pejabat Hamas

Dalam kesempatan itu, Presiden menegaskan setiap keputusan telah dipertimbangkan secara matang, dengan perlindungan pekerja Indonesia sebagai prioritas utama dalam kebijakan ekonomi nasional.

(Sumber: Antara)

TERKINI

Viral Video Menteri Keuangan Nepal Digebuki Demonstran

Luar Negeri Rabu, 10 Sep 2025 | 00:05 WIB

Qatar Kecam Keras Serangan Israel di Doha

Luar Negeri Selasa, 9 Sep 2025 | 23:30 WIB

Presiden Nepal Umumkan Mundur di Tengah Gelombang Kerusuhan

Luar Negeri Selasa, 9 Sep 2025 | 22:14 WIB

1.500 Tahanan Kabur dari Penjara di Nepal

Luar Negeri Selasa, 9 Sep 2025 | 22:12 WIB

Israel Serang Qatar, Sasar Petinggi Hamas

Luar Negeri Selasa, 9 Sep 2025 | 22:08 WIB
Load More
x|close