Komisi III DPR Nilai Penanganan Polisi ke Pendemo Sudah Tepat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Sep 2025, 17:17
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pengunjuk rasa menghindari tembakan gas air mata dari anggota kepolisian di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025). Pengunjuk rasa menghindari tembakan gas air mata dari anggota kepolisian di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Rikwanto, menilai aparat utamanya kepolisian yang melakukan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa akhir Agustus 2025 lalu sudah sesuai dengan prinsip hak asasi manusia (HAM). Menurut dia, tindakan aparat dalam menjalankan tugas sudah disesuaikan dengan eskalasi demonstrasi yang berakhir rusuh.

“Sepengetahuan saya, aparat itu melakukan tindakan-tindakan dalam kaitan eskalasi penyampaian pendapat sampai unjuk rasa, sampai anarkis itu, juga sudah melalui proses HAM,” ujar Rikwanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Ia memandang, aparat telah melakukan tindakan secara seimbang dan sesuai dengan tindakan massa pada demonstrasi tersebut.

Upaya aparat akan meningkat secara bertahap, seiring dengan dinamika di lapangan. Rikwanto mencontohkan, saat ada aksi penjarahan atau tewasnya sejumlah orang, maka aparat bakal menyesuaikan tindakannya.

“Aparat bereaksi dengan reaksi yang seimbang. Keseimbangan ini akan berlanjut terus sampai level yang paling tinggi. Level paling tinggi adalah adanya anarkisme. Adanya sampai penjarahan dan lain-lain. Atau sampai ada korban manusia,” jelas politikus Partai Golkar.

Dia memastikan bahwa segala tindakan aparat sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Rikwanto mengatakan bahwa kehadiran aparat di tengah-tengah aksi demonstrasi bertujuan untuk menjaga HAM para massa aksi.

“Sebenarnya tujuan aparat ini bukan untuk apa-apa, justru untuk menjaga HAM-nya yang berunjuk rasa itu, siapapun dia, supaya tidak terjadi apa-apa dengan mereka,” tuturnya.

Ia menambahkan, aparat melakukan pengamanan aksi sesuai dengan kajian-kajian yang dilakukan di dunia. Menurut Rikwanto, negara-negara lain di dunia juga menerapkan hal yang sama dalam mengamankan aksi demonstrasi.

Mengacu kajian-kajian tersebut, ia menyebut bahwa penggunaan gas air mata atau meriam air merupakan cara yang paling tepat kala menghadapi eskalasi massa di lapangan.

“Penanganan yang paling dianggap pas untuk menangani unjuk rasa, seperti (penggunaan) gas air mata dan water cannon. Itu sudah melalui konvensi, sudah melalui telaahan-telaahan, kajian-kajian yang mendalam, yang paling pas,” tandas purnawirawan jenderal polisi itu.

x|close