Mentrans: Presiden Dorong Desa Mandiri di Indonesia Layaknya di Eropa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2025, 14:29
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (kanan) berbincang-bincang dengan Prof. Dr. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich Jerman (tengah) ketika meninjau kawasan transmigrasi Tanjung Banon di Kepulauan Riau, Kamis (25/9/2025). Iftitah mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto ingin desa-desa di Indonesia bisa menjadi desa-desa mandiri seperti di Eropa. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (kanan) berbincang-bincang dengan Prof. Dr. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich Jerman (tengah) ketika meninjau kawasan transmigrasi Tanjung Banon di Kepulauan Riau, Kamis (25/9/2025). Iftitah mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto ingin desa-desa di Indonesia bisa menjadi desa-desa mandiri seperti di Eropa. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto memiliki visi agar desa-desa di Indonesia dapat berkembang menjadi desa mandiri seperti yang ada di Eropa.

"Jadi kami memang sering mendengar cita-cita, mimpi, visi Bapak Presiden Prabowo Subianto ingin seluruh desa di Indonesia itu seperti desa-desa yang ada di Eropa. Apa itu? Desa-desa yang mandiri," ujar Iftitah di Tanjung Banon, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 25 September 2025.

Ia menjelaskan, desa mandiri yang dimaksud adalah desa yang mampu swasembada pangan, energi, dan air, serta memiliki pusat dan kegiatan ekonomi yang menopang kehidupan masyarakatnya.

"Oleh karena itu kami ingin wujudkan sebagai contoh untuk memenuhi harapan Bapak Presiden itu di kawasan Tanjung Banon," tambahnya.

Baca Juga: Mentrans Iftitah: Program Transmigrasi Harus Berdasarkan Usulan Pemda

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Transmigrasi menurunkan tim riset dari tujuh perguruan tinggi terbaik Indonesia yang berkolaborasi dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Kepulauan Riau. Selain itu, kementerian juga menghadirkan pakar internasional, Prof. Dr. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich (TUM) Jerman.

"Kebetulan Prof. Walter adalah peneliti transmigrasi sejak tahun 1988. Dan yang menarik adalah waktu saya tanyakan sama beliau apa yang berkesan dengan saat beliau melihat daerah transmigrasi di Lampung pada tahun 1988 dengan melihat Tanjung Banon di sini, beliau menyampaikan optimisme bahwa Tanjung Banon adalah salah satu kawasan transmigrasi modern," kata Iftitah.

Ia melanjutkan, Prof. Walter menilai perkembangan transmigrasi di Indonesia jauh lebih maju dibanding masa lalu.

"Dulu yang dia lihat itu para transmigran hanya dikasih rumah dan lahan. Namun, sekarang Prof. Walter melihat sendiri di kawasan transmigrasi ada infrastruktur untuk sekolahnya, ada infrastruktur untuk pasarnya, tempat ibadahnya juga disiapkan," jelasnya.

Baca Juga: Kementrans Kirim 306 Komcad Transmigran Ikuti Latihan Militer Dasar

Dalam pengembangannya, Kementrans akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membangun dermaga nelayan, serta berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) guna menyediakan ruang terbuka hijau.

"Apa-apa yang diimpikan oleh Bapak Presiden, itu Insya Allah kami akan wujudkan di Tanjung Banon ini," tutur Iftitah.

Lebih jauh, kawasan transmigrasi Tanjung Banon diharapkan bisa menjadi model percontohan nasional. Untuk itu, Kementrans juga berkolaborasi dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) serta Pemerintah Kota Batam dalam menghitung kebutuhan anggaran pembangunan kawasan tersebut.

"Dan sebetulnya tidak harus berpangku tangan dan mengandalkan APBN. Mungkin nanti kita juga bisa bersinergi, berkolaborasi dengan dunia usaha," ujar Iftitah.

Ia menekankan, amanat dalam Undang-undang (UU) Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian membuka peluang pelaksanaan transmigrasi melalui skema Transmigrasi Swakarsa Berbantuan yang memungkinkan kolaborasi bersama dunia usaha.

Sumber: ANTARA

x|close