Women on The Move 2025: Perempuan, Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Sep 2025, 10:33
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. (dokumentasi)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas.

“Tema Women Have The Power to Change The World bagi saya adalah pengingat bahwa perempuan bukan hanya penerima manfaat, tetapi motor perubahan. Di Ekraf, makna itu kami wujudkan melalui program nyata seperti Emak-Emak Matic (Emak-Emak Melek Teknologi), yang membekali perempuan dengan literasi digital, keterampilan pemasaran daring, dan akses pembiayaan mikro. Dengan begitu, perempuan bisa naik kelas dari skala rumah tangga menuju pelaku usaha mandiri,” ujar Wamen Ekraf di Kartika Plaza, Bali.

Forum ini menjadi wadah bagi para pemimpin perempuan lintas sektor untuk mendorong lahirnya gagasan, jejaring, dan aksi nyata dalam memperkuat peran perempuan sebagai motor perubahan bangsa menuju masa depan inklusif dan berdaya saing global.

Dalam sesi diskusi, Wamen Ekraf menegaskan pentingnya memberdayakan perempuan sebagai penggerak utama transformasi bangsa. Wamen Ekraf menuturkan bahwa ekonomi kreatif telah terbukti menjadi the new engine of growth bagi Indonesia, dengan kontribusi yang terus tumbuh dan semakin inklusif.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. <b>(dokumentasi)</b> Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. (dokumentasi)

“Memberdayakan perempuan di ekraf berarti menyalakan mesin pertumbuhan baru yang lebih merata. Perempuan tidak hanya berkarya untuk dirinya sendiri, tetapi juga membawa multiplier effect bagi keluarga, komunitas, dan ekonomi nasional,” lanjut Wamen Ekraf.
Selain itu, Wamen Ekraf menyoroti gaya kepemimpinan perempuan yang dinilai memiliki kekuatan tersendiri.

“Kepemimpinan perempuan berangkat dari empati, kolaborasi, dan keberanian mengambil keputusan jangka panjang. Pendekatan ini membuat kebijakan di ekraf lebih peka terhadap distribusi manfaat, sehingga dampaknya lebih merata dan berkelanjutan,” ungkap Wamen Ekraf.

Dalam forum tersebut, Wamen Ekraf juga menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix yang mempertemukan pemerintah, industri, komunitas, akademisi, media. Menurutnya, model kolaborasi ini menciptakan ruang konkret untuk pertukaran ide, penguatan kapasitas, sekaligus memperluas jejaring bagi pelaku kreatif perempuan.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. <b>(dokumentasi)</b> Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, menekankan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi kreatif adalah strategi utama untuk menyalakan mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata. Hal ini disampaikannya dalam forum Women on The Move 2025 di Bali, Sabtu, 27 September 2025, dengan mencontohkan program literasi digital 'Emak-Emak Matic' yang membawa pelaku usaha perempuan naik kelas. (dokumentasi)

Acara Women on The Move 2025 di Bali ini menghadirkan pemimpin perempuan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, keuangan, industri kreatif, hingga komunitas. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kepemimpinan perempuan di Indonesia serta menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Karawang: Wujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas 2045

x|close