Basarnas: 3 Orang Tewas dan 99 Orang Selamat dalam Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Sep 2025, 16:49
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Proses Evakuasi Korban Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny Proses Evakuasi Korban Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny (Badan SAR Nasional)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada hari Selasa, 30 September 2025, Badan SAR Nasional (Basarnas) menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Pondok Pesantren Al Khoziny atas musibah runtuhnya bangunan pesantren yang menelan korban jiwa pada tanggal 29 September 2025.

Sebagai lembaga pemerintah yang bertugas melaksanakan serta mengoordinasikan potensi SAR gabungan, Basarnas memberikan pembaruan terkait operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang masih berlangsung hingga saat ini.

Basarnas juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh potensi SAR yang telah berperan aktif dalam penanganan kedaruratan ini. Unsur-unsur yang terlibat meliputi TNI, Polri, BPBD, pemadam kebakaran, Banser, serta instansi dan organisasi lainnya, termasuk pihak rumah sakit. Hingga hari ini, tercatat 56 instansi atau organisasi telah bergabung dalam operasi tersebut dengan jumlah total personel mencapai 332 orang.

Dalam operasi ini, Basarnas menjelaskan bahwa reruntuhan bangunan memiliki karakteristik tipe "pancake", yaitu kondisi di mana material beton runtuh secara vertikal dan menumpuk, menyisakan celah-celah sempit dan struktur yang tidak stabil. Karena masih ada kemungkinan korban selamat terperangkap di bawah reruntuhan, maka proses evakuasi dilakukan dengan penanganan khusus menggunakan peralatan khusus.

"Untuk mendukung hal tersebut, Basarnas telah mengerahkan Basarnas Special Group (BSG) dari kantor pusat, serta tim dari Kantor SAR Semarang dan Yogyakarta yang membawa peralatan ekstrikasi khusus guna mempercepat dan mempermudah penyelamatan korban di dalam bangunan yang roboh. Operasi SAR terus dilaksanakan secara berkelanjutan guna mengejar momen "golden time", yaitu waktu krusial untuk menyelamatkan nyawa korban yang masih hidup," demikian pernyataan resmi Basarnas.

Baca Juga: Polda Jatim Kerahkan Tim DVI untuk Evakuasi dan Identifikasi Korban Runtuhnya Musala di Ponpes Sidoarjo

Terkait penggunaan alat berat seperti crane dan excavator, Basarnas menjelaskan bahwa secara teknis alat-alat ini dapat mempercepat pengangkatan material serta membuka akses evakuasi. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa pergeseran beton yang tidak hati-hati justru dapat membahayakan keselamatan korban yang kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan.

Oleh karena itu, Basarnas memohon dukungan dan doa dari masyarakat luas agar seluruh proses evakuasi dapat berjalan lancar dan korban yang masih selamat bisa segera ditemukan dan dievakuasi dengan selamat.

Ada pun berdasarkan laporan sementara dari SAR Mission Coordinator (SMC) per Selasa, 30 September 2025 pukul 12.30 WIB, jumlah korban tercatat sebanyak 102 orang. Dari total tersebut, 99 orang dinyatakan selamat, sementara tiga orang lainnya meninggal dunia. Basarnas menegaskan bahwa operasi SAR akan terus dilakukan dengan mengutamakan keselamatan seluruh korban dan petugas lapangan, sembari terus memperbarui informasi kepada publik secara transparan.

x|close