Ntvnews.id, Gaza - Hamas dan Israel akhirnya mencapai kesepakatan untuk melaksanakan gencatan senjata, disertai dengan pembebasan sandera dan tahanan Palestina. Meski demikian, waktu pasti pelaksanaan gencatan senjata tersebut belum dikonfirmasi oleh kedua pihak.
Menurut laporan Reuters, Kamis, 9 Oktober 2025, kantor media pemerintah Gaza yang berada di bawah kendali Hamas mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan membatasi pergerakan hingga ada pengumuman resmi dari pihak Palestina yang mengonfirmasi dimulainya gencatan senjata.
Dalam pernyataannya, kantor media itu juga memperingatkan kemungkinan terjadinya pelanggaran oleh Israel. Sementara itu, Israel dikabarkan telah mulai mengurangi operasi militernya di wilayah Gaza atas perintah Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: Menkop Ferry Juliantono: Koperasi Kini Dapat Kelola Tambang hingga 2.500 Hektare
Namun, serangan udara dan darat belum sepenuhnya dihentikan. Militer Israel menyatakan pasukannya menewaskan beberapa militan di Kota Gaza, wilayah pusat aktivitas di Jalur Gaza, yang disebut sedang bersiap untuk melancarkan serangan terhadap tentara Israel.
Di sisi lain, otoritas medis Gaza melaporkan bahwa delapan orang tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir hingga Rabu malam. Angka tersebut menjadi jumlah korban terendah dalam beberapa minggu terakhir.
Sebelumnya, rata-rata korban tewas harian tercatat sekitar sepuluh kali lebih tinggi selama sebulan terakhir, seiring dengan intensifikasi operasi militer Israel di Kota Gaza.