NATO Gelar Latihan Nuklir di Tengah Meningkatnya Ketegangan dengan Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Okt 2025, 07:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
NATO NATO (NATO)

Ntvnews.id, Eropa - Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan melaksanakan latihan nuklir tahunan pada pekan depan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia, menyusul serangkaian pelanggaran udara oleh Moskow di wilayah negara-negara Eropa.

Dilansir dari AFP, Minggu, 12 Oktober 2025, latihan tersebut diumumkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Mark Rutte, melalui sebuah pernyataan video yang dirilis secara daring pada Jumat, 10 Oktober 2025 waktu setempat.

Dalam video itu, Rutte menjelaskan bahwa latihan yang akan berlangsung selama dua minggu dan dimulai pada Senin, 13 Oktober 2025 mendatang merupakan latihan “rutin,” serta menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berkaitan langsung dengan tindakan terbaru yang dilakukan Kremlin.

“Kita perlu melakukan ini karena ini membantu kita memastikan bahwa penangkal nuklir kita tetap kredibel, aman, terjamin, dan seefektif mungkin,” kata Rutte.

Ia menambahkan, “Ini juga mengirimkan sinyal yang jelas kepada setiap musuh potensial bahwa kita akan dan dapat melindungi, serta membela semua sekutu dari semua ancaman.”

Baca Juga: 41 Senator AS Desak Pencabutan Larangan Visa bagi Warga Palestina

Menurut pejabat NATO, latihan tersebut yang tidak melibatkan senjata nuklir sungguhan akan mengerahkan sekitar 70 pesawat dan 2.000 personel militer dari 13 negara anggota aliansi pertahanan tersebut.

Pesawat dan personel akan beroperasi dari pangkalan udara yang berlokasi di Belanda, Belgia, Inggris, dan Denmark. Adapun latihan tersebut akan dipusatkan di kawasan Laut Utara.

Latihan ini digelar tak lama setelah munculnya laporan tentang drone misterius yang mengganggu sejumlah bandara dan terdeteksi di area militer di beberapa negara anggota NATO, termasuk Denmark.

“Drone-drone itu bukanlah ancaman baru bagi kami. Drone tersebut merupakan sesuatu yang kami pahami,” ujar Kepala Operasi Nuklir NATO, Kolonel AS Daniel Bunch.

Baca Juga: Trump Ancam Sanksi Berat Rusia Jika NATO Setop Impor Minyak

“Serangan yang lebih sering terjadi jelas merupakan sesuatu yang kami waspadai,” lanjutnya.

Kegiatan ini menjadi latihan terbaru NATO di tengah meningkatnya retorika nuklir Rusia sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022.

Direktur Kebijakan Nuklir NATO, Jim Stokes, menegaskan bahwa sekutu-sekutu NATO “belum melihat perubahan apa pun dalam postur nuklir Rusia.”

“Tentu saja, kami akan terus memantau secara berkala semua retorika nuklir Rusia, yang cukup sering terjadi, dan penggunaan rudal berkemampuan ganda di Ukraina,” ujarnya.

x|close