DPR Komentari Pemecatan Patrick Kluivert, Minta Penggantinya Ini..

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 18:21
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memimpin sesi latihan resmi jelang pertandingan Fifa Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/9/2025). Latihan tersebut sebagai ajang persiapan jelang pertandingan melawan Timnas T Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memimpin sesi latihan resmi jelang pertandingan Fifa Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/9/2025). Latihan tersebut sebagai ajang persiapan jelang pertandingan melawan Timnas T (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI turut menanggapi pemecatan Patrick Kluivert dari posisi Pelatih Utama Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Komisi X DPR menghormati keputusan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir tersebut.

"Kami menghormati keputusan PSSI terkait pengakhiran kerja sama dengan Patrick Kluivert. Semoga keputusan ini diambil melalui evaluasi yang objektif serta menyeluruh," ujar Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian, Kamis, 16 Oktober 2025.

Dia berharap, keputusan PSSI tersebut diiringi dengan pembinaan yang lebih baik untuk Timnas. Sehingga, bukan cuma sekadar mengganti pelatih setiap kali target tak tercapai.

"Kita semua mendorong PSSI untuk terbuka kepada publik soal alasan dan arah ke depan, serta memastikan pengganti yang memiliki visi jangka panjang, bukan solusi jangka pendek," jelasnya.

Walau demikian, Hetifah juga mengapresiasi kontribusi Kluivert dalam membawa Timnas Indonesia menembus fase penting kualifikasi Piala Dunia. Upaya Kluivert tersebut merupakan capaian historis.

Menurut dia, sepak bola Indonesia butuh program keberlanjutan serta pembangunan yang sistematis.

"Dan kami di DPR akan terus mengawal agar transformasi sepak bola nasional tidak hanya bergantung pada figur, tetapi pada sistem dan tata kelola yang sehat," tandas politikus Golkar.

x|close