PM Baru Jepang Sanae Takaichi Umumkan Rencana Stimulus Ekonomi untuk Tekan Inflasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 07:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sanae Takaichi (kedua dari kanan, depan) menghadiri sidang luar biasa Dewan Perwakilan Rakyat di Tokyo, Jepang, 21 Oktober 2025. Sanae Takaichi, presiden Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, memenangkan pemungutan suara penunjukan perdana menteri di Dewan Perwakilan Rakyat. ANTARA/Xinhua/Jia Haocheng/pri. Sanae Takaichi (kedua dari kanan, depan) menghadiri sidang luar biasa Dewan Perwakilan Rakyat di Tokyo, Jepang, 21 Oktober 2025. Sanae Takaichi, presiden Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang, memenangkan pemungutan suara penunjukan perdana menteri di Dewan Perwakilan Rakyat. ANTARA/Xinhua/Jia Haocheng/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih, Sanae Takaichi, pada Selasa menyampaikan rencana pemerintahannya untuk menyusun paket stimulus ekonomi guna mengatasi inflasi dan meningkatnya biaya hidup di negara tersebut.

Dalam konferensi pers perdananya, Takaichi, yang pada hari yang sama secara resmi menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, menegaskan bahwa ia tidak akan membubarkan Majelis Rendah guna menggelar pemilihan umum kilat.

Ia menuturkan bahwa pemerintah minoritas yang kini ia pimpin akan memfokuskan kebijakan pada bidang ekonomi.

Menurut laporan Kyodo, pemimpin baru berusia 64 tahun itu telah memberikan instruksi kepada para menteri dan pejabat kabinet dalam rapat pertamanya untuk segera menyiapkan paket stimulus ekonomi yang komprehensif.

Takaichi juga berjanji akan “segera” menghapus tarif sementara pajak bensin serta menaikkan ambang batas penghasilan tidak kena pajak dari 1,03 juta yen (sekitar Rp112,62 juta), dengan mempertimbangkan masukan dari partai-partai oposisi.

Langkah-langkah tersebut, kata dia, dirancang untuk “meningkatkan pendapatan bersih masyarakat dan mengurangi beban rumah tangga,” seraya menegaskan bahwa pemerintahannya akan bekerja keras meredam dampak kebijakan tarif tinggi Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Mantan PM Jepang Tomiichi Murayama Meninggal Dunia

Takaichi menghadapi tantangan politik karena koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang ia pimpin bersama Partai Inovasi Jepang saat ini tidak memiliki mayoritas di kedua majelis parlemen.
Untuk menjaga stabilitas politik, Takaichi—yang dikenal sebagai politikus konservatif garis keras—mengajak partai-partai oposisi untuk bekerja sama.

Ia menyatakan bahwa pemerintahannya siap menerima usulan kebijakan dari pihak oposisi secara “fleksibel,” selama tidak bertentangan dengan kebijakan dasar LDP.

Dalam bidang diplomasi, Takaichi mengatakan bahwa ia menantikan pertemuan dengan para pemimpin dunia dalam serangkaian acara ASEAN di Malaysia pada akhir pekan ini, serta KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang akan digelar akhir bulan ini di Korea Selatan.

Selain fokus pada ekonomi dan diplomasi, Takaichi, yang dikenal dengan pendirian tegas dalam isu keamanan dan pertahanan, menyebut bahwa pemerintahnya akan memulai penyusunan revisi terhadap sejumlah dokumen keamanan utama, termasuk pedoman kebijakan jangka panjang Strategi Keamanan Nasional.

(Sumber : Antara)

x|close