Pemkab Serang Musnahkan Ternak Terdampak Radiasi Cs-137 di Cikande
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 09:14
Muhammad Fikri
Penulis
Dedi
Editor
Bagikan
Personel KBRN Gegana Polri memeriksa paparan radiasi Cesium-137 pada masyarakat terdampak di Puskesmas Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (22/10/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Serang - Pemerintah Kabupaten Serang memastikan pemusnahan hewan ternak milik warga yang terpapar zat radioaktifCesium-137 di Kecamatan Cikande. Langkah ini diambil setelah hasil pemeriksaan menunjukkan adanya potensi kontaminasi internal akibat partikel radioaktif yang terhirup oleh hewan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, di Serang, Rabu, 22 Oktober 2025 mengatakan pemeriksaan dilakukan bersama tim ahli dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kalau skrining di luar tubuh bisa dilakukan, tapi kalau sudah terhirup itu ada metode khusus. Ternak harus dibawa ke Serpong untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Zaldi.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan akan menjadi dasar langkah penanganan selanjutnya.
“Ada kesepakatan, ternak yang hasil pemeriksaannya menunjukkan kontaminasi akan dimusnahkan, nanti diganti oleh pemerintah daerah,” katanya.
Selain hewan ternak, tim gabungan juga melakukan penyaringan ketat terhadap barang-barang rumah tangga warga di lokasi terdampak.
“Barang apa pun yang mau dibawa harus disurvei dulu oleh tim radioaktif. Kalau dianggap aman, baru boleh dibawa keluar dari rumah,” ujarnya.
Relokasi sementara dilakukan terhadap 102 warga dari dua desa terdampak, yakni Sukatani dan Barengkok.
“Hari ini 19 kepala keluarga atau 64 jiwa sudah dipindahkan. Nanti ada 11 kepala keluarga lagi menyusul. Mereka kami tempatkan di rumah kosong yang sudah disiapkan di luar zona terkontaminasi,” kata Zaldi.
Selama relokasi, pemerintah menyediakan perlengkapan dasar seperti kasur, bantal, selimut, alat masak, serta perlengkapan ibadah dan sekolah. Zaldi memastikan aktivitas warga, termasuk pendidikan anak-anak, tetap berjalan normal.
“Kami siapkan semuanya agar mereka tetap bisa beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.
Ia menegaskan, warga sementara dilarang kembali ke rumah lama hingga proses pembersihan selesai.
“Tim Bapeten, BRIN, KBRN Gegana, dan satuan Nubika TNI AD masih bekerja melakukan dekontaminasi di rumah dan lingkungan sekitarnya. Jadi akses kami batasi dulu,” katanya.
Proses dekontaminasi diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga hari, namun tempat relokasi disiapkan untuk masa satu bulan sebagai langkah antisipasi.