Ntvnews.id, Jakarta - Kematian tragis Muhammad Arrasya Alfarizky (6) meninggalkan duka mendalam. Bocah malang itu meregang nyawa setelah dianiaya oleh ibu tirinya, Rita Novita Sari (30).
Kasus memilukan ini terungkap setelah tetangga korban serta pemandi jenazah melaporkan kejanggalan kepada polisi. Mereka menemukan adanya sejumlah luka pada tubuh Arrasya yang tak wajar untuk kematian seorang anak kecil.
Rita pun akhirnya ditangkap pada Selasa, 22 Oktober 2025 kemarin. Tak butuh waktu lama, polisi menetapkannya sebagai tersangka dan menahannya di Mapolres Depok.
Dalam foto yang diterima redaksi, tampak Rita menggendong anaknya yang lain, sementara di hadapannya berdiri Arrasya. Polisi tidak menjelaskan kapan foto itu diambil, namun terlihat jelas adanya luka pada bibir korban.
Tragedi ini terjadi pada Minggu, 19 Oktober 2025 di rumah mereka, kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil ekshumasi sementara, ditemukan bukti kuat bahwa kematian Arrasya disebabkan pendarahan di bagian kepala.
Baca Juga: Menkop Ferry Juliantono Percepat Pembangunan 80 Ribu Kopdes Merah Putih, Siap Beroperasi Maret 2026
"Kesimpulan sementara dari hasil proses ekshumasi, tim dokter menemukan adanya pendarahan di bagian kepala yang menyebabkan aliran darah tidak lancar dan otak mengalami pembengkakan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka.
Suasana haru menyelimuti proses ekshumasi di pemakaman Kalang Anyar. Dari hasil pemeriksaan forensik, terungkap bahwa tubuh kecil Arrasya menyimpan banyak luka akibat kekerasan fisik.
"Ada beberapa luka di sekujur badan, terutama di bagian punggung dan di bagian bibir. Namun, yang menyebabkan meninggalnya korban adalah luka di kepala, yang kami yakini akibat kekerasan benda tumpul," sambungnya.
Kasus penganiayaan ini sontak mengguncang warga sekitar Bojonggede. Tak ada yang menyangka bahwa di balik kehidupan rumah tangga yang tampak biasa, tersimpan kekejaman yang merenggut nyawa seorang anak tak berdosa.
Foto-foto yang beredar menunjukkan wajah Rita Novita Sari, sang ibu tiri yang kini mendekam di tahanan, memperlihatkan sosok tenang di balik peristiwa keji yang menewaskan Arrasya.