A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Mentrans Tawarkan Kelapa Maluku Utara untuk Penuhi Kebutuhan Konsumsi China - Ntvnews.id

Mentrans Tawarkan Kelapa Maluku Utara untuk Penuhi Kebutuhan Konsumsi China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2025, 21:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Suasana pertemuan antara Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dengan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong di Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis 23 Oktober 2025. Pertemuan tersebut turut dihadiri Gubenur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Gubernur Papua Selatan Apolo Safanfo. (ANTARA/Kuntum Riswan.) Suasana pertemuan antara Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dengan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong di Kedutaan Besar China di Jakarta, Kamis 23 Oktober 2025. Pertemuan tersebut turut dihadiri Gubenur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Gubernur Papua Selatan Apolo Safanfo. (ANTARA/Kuntum Riswan.) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menawarkan komoditas kelapa asal Maluku Utara untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat China, yang mencapai sekitar empat miliar butir per tahun.

Usai bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong di Kedutaan Besar China, Jakarta, Kamis, Iftitah menjelaskan bahwa total konsumsi kelapa di China mencapai nilai antara Rp80 triliun hingga Rp120 triliun, namun kapasitas produksi domestik negara tersebut baru mampu mencukupi sekitar satu miliar butir.

“Akhir tahun ini juga akan ada investor yang akan datang ke Maluku Utara, khususnya ke Halmahera Utara untuk kelapa. Karena konsumsi kelapa di China hari ini lebih dari empat miliar butir dan mereka hanya mampu (memproduksi) satu miliar butir saja, jadi ada tiga miliar butir yang dibutuhkan,” katanya.

Iftitah menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Dubes Wang merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke China pada awal Oktober, yang bertujuan membahas potensi kerja sama konkret yang dapat segera direalisasikan antara kedua negara.

Menurut dia, kawasan transmigrasi di Indonesia, termasuk Maluku Utara, telah berkembang menjadi kawasan ekonomi transmigrasi terintegrasi, sehingga potensi tersebut kini ditawarkan kepada para investor asing.

Baca Juga: Mentrans Iftitah Sebut Model Pembangunan Yichang Jadi Inspirasi Transformasi Transmigrasi Indonesia

Selain membahas peluang investasi di sektor kelapa, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Gubernur Papua Selatan Apolo Safanfo, yang turut menyoroti pentingnya kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM)—salah satu fokus utama Kementerian Transmigrasi.

“Tadi sudah disampaikan pemerintah China sudah membangun dan sedang membangun, itu semacam LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Sofifi di Maluku Utara, sedang dikembangkan terus dan kami tadi minta juga bagaimana kalau dibangun di Papua Selatan,” ucap Iftitah.

Selain kerja sama di bidang SDM, turut dibahas juga peluang pengembangan sektor perikanan. Saat ini, sudah ada proyek kerja sama perikanan antara Indonesia dan China di Morotai, Maluku Utara, dan pemerintah China menyatakan minat untuk memperluas kerja sama serupa ke wilayah Papua Selatan.

Di sektor pertanian, Iftitah menambahkan bahwa dirinya telah bertemu dengan investor asal China yang berencana berkunjung ke Papua Selatan pada bulan November, untuk meninjau langsung sentra-sentra pangan sebagai bagian dari penjajakan investasi.

Mengenai dukungan bagi para investor, Iftitah menegaskan bahwa pemerintah daerah maupun pusat siap memberikan kemudahan dan pendampingan penuh.

“Saya juga sampaikan tadi pada Pak Dubes China, bahwa akhir tahun ini insya Allah Kementerian Transmigrasi—mengikuti Pak Menko Infrastruktur—akan membangun satu unit namanya PFO, Project Facilitator Office, di mana siapapun yang nanti akan berinvestasi di kawasan transmigrasi, itu nanti akan kami escort (kawal) dengan baik,” tambah dia.

Sementara itu, Duta Besar Wang Lutong menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja Menteri Iftitah ke China dan mengaku telah memperoleh banyak wawasan baru tentang konsep dan perkembangan kawasan transmigrasi di Indonesia.

“Saya yakin kunjungan yang dilakukan oleh Pak Menteri ke China sangat berhasil menarik lebih banyak investasi dari China ke daerah transmigrasi. Dan saya juga menantikan kunjungan saya ke Maluku Utara dan Papua Selatan,” ucap Dubes Wang.

(Sumber : Antara)

x|close